Sementara Manager Program Suku-suku Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, Robert Aritonang menyesalkan masih adanya konflik antara warga Suku Anak Dalam (SAD) dengan pihak perusahaan.
Terlebih, adanya kejadian tiga orang Satpam di salah satu perusahaan di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi yang diduga ditembak oknum warga SAD.
Dia menilai, persoalan tersebut jangan dilihat secara parsial. Menurutnya, rentetan kasus yang timbul ini merupakan akumulasi dari persoalan-persoalan dasar pada komunitas adat marginal dalam hal ini Orang Rimba yang tidak terselesaikan dengan baik.
"Perusahaan perkebunan yang berkonflik dengan Orang Rimba, merupakan wilayah jelajah suku ini sejak sebelum ada perusahaan di wilayah itu," ujarnya.
Namun, sambungnya, perusahaan hadir dan membiarkan komunitas itu terlunta-lunta di dalam lahan mereka, tanpa ada upaya untuk mengakomodir suku ini dan memperlakukan mereka layaknya bagian dari anak bangsa.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait