Gelaran Festival Film Purbalingga 2022 Dilaksanakan Tatap Muka

Elde Joyosemito
Jadwal FFP selama sebulan. (Foto FFP)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Festival Film Purbalingga (FFP) 2022 bakal digelar. Dua tahun Pandemi, FFP dilaksanakan hanya selama sepekan, secara virtual dan hibrid.  

Pada 2022, seiring melandainya pandemi Covid-19, pengelola FFP rencana kembali menggelar sebulan penuh dari 6 Agustus sampai 3 September 2022 di wilayah Banyumas Raya.

Pembukaan festival film yang memasuki tahun ke-16 ini rencana diadakan di pelataran Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman Rembang, Purbalingga pada Sabtu malam (6/82022).

Turut mendukung gelaran FFP 2022, pada Minggu (7/8/2022) pagi hingga sore, sejumlah pelukis Purbalingga akan mengikuti program Melukis Soedirman yaitu aksi melukis perjalanan perjuangan Jenderal Soedirman sekaligus sebagai “atraksi budaya” di MTL Pangsar Jenderal Soedirman.

Pembukaan festival ini mengawali program gelaran Layar Tanjleb selama tiga pekan ke lima kabupaten Banyumas Raya, yaitu Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas. Sepekan terakhir akan berada di Bioskop Misbar Purbalingga hingga malam penganugerahan.

Saat dibuka pendaftaran program Layar Tanjleb, beberapa hari kemudian, kuota keikutsertaan program sudah terpenuhi. Sebagian besar lokasi berada di desa wisata sebagai wujud dukungan perfilman Banyumas Raya pada perkembangan destinasi wisata desa.

Direktur FFP Nanki Nirmanto mengungkapkan, perbedaan FFP tahun-tahun sebelumnya, program unggulan Layar Tanjleb tahun ini membutuhkan tempat untuk menggelar layar yang relatif luas. “Lapangan sepakbola desa menjadi pilihan yang dirasa paling tepat,” jelasnya dalam rilis yang diterima iNewsPurwokerto.id pada Selasa (2/8/2022).

Selain memberi kesempatan luas kepada warga desa menyaksikan film-film lokal dan nasional, ujar Nanki, juga memberi ruang bagi para pedagang kecil atau UMKM untuk menjajakan produknya.

Mengawali pemutaran film setiap titik Layar Tanjleb, akan ditampilkan kesenian tradisi khas masing-masing desa. Sehingga harapannya, film mampu menjadi lokomotif ekonomi kreatif di wilayah Banyumas Raya.

Pada program utama, yaitu kompetisi pelajar setingkat SMA se-Banyumas Raya, secara kuantitas pada FFP tahun ini, sedikit menurun. Hal ini dimungkinkan selama pandemi, kegiatan ekstrakulikuler belum aktif. Namun secara kualitas, film-film yang dihasikan pelajar, baik fiksi maupun dokumenter kembali meningkat.

Menurut Direktur Program FFP Nur Muhammd Iskandar, tercatat 16 film pelajar Banyumas Raya yang didaftarkan dan jumlah masing-masing kabupaten bervariatif. “Sebelum dinilai dewan juri, film-film tersebut sudah melalui proses kurasi. Dan menghasilkan 12 film hasil kurasi. 7 film fiksi pendek dan 5 film dokumenter pendek,”ungkapnya.

Sementara film non-kompetisi kiriman dari pembuat film pendek, dokumenter, dan animasi seluruh Indonesia, lanjut Iskandar, ada 39 film. “Menghasilkan 15 film lolos kurasi dan akan diputar di program-program FFP 2022,”ujarnya.

Bakal ada program Jagongan Banyumasan yaitu Temu Pembuat Film Pelajar bagi para pembuat film lintas angkatan, lintas sekolah se-Banyumas Raya, program pemutaran film anak, dan focus on bagi pembuat film dari luar kota. Serta penghargaan Lintang Kemukus bagi seniman tradisi dan modern Banyumas Raya.

Festival Film Purbalingga ini diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda (CLC Purbalingga), Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) didukung Kedung Film Kebumen, Singgasana Multimedia Cilacap, Art Film Banjarnegara, Bioskop Misbar Purbalingga, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Informasi selengkapnya ada di situs www.festivalfilmpurbalingga.id.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network