PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Tren penggunaan transaksi non-tunai berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus menunjukkan pertumbuhan pesat di wilayah Banyumas Raya, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara.
Peningkatan signifikan ini menjadi indikator naiknya literasi digital sekaligus kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran elektronik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Christoveny, mengatakan pemanfaatan QRIS kini semakin meluas dan tidak hanya terbatas di pusat perbelanjaan modern. Sistem pembayaran digital tersebut juga telah menjangkau pasar tradisional hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“QRIS dinilai praktis, cepat, dan aman sehingga diterima luas oleh masyarakat,” ujar Christoveny dalam Media Briefing 2025 yang digelar di Kantor Perwakilan BI Purwokerto.
Menurutnya, implementasi QRIS tidak hanya memudahkan transaksi non-tunai, tetapi juga mendorong efisiensi operasional pelaku usaha serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Berdasarkan data BI Purwokerto, akselerasi transaksi QRIS dalam tiga tahun terakhir terbilang signifikan. Volume transaksi tercatat meningkat dari 10.005.942 transaksi pada 2023 menjadi 35.314.191 transaksi pada 2024, dan melonjak tajam pada 2025 hingga 90.715.971 transaksi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
