Macao Po, Kawasan Prostitusi Tertua Batavia, Pengunjung Tentara dan Pengusaha Tajir

Tim iNews
Pelacur atau PSK di Jakarta tahun 1948. Foto: GaHetNa (Nationaal Archief NL)

Masa tahun 1950 hingga 1960-an bisa dibilang banyak tempat prostitusi yang tumbuh subur di Jakarta seperti Jalan Halimun antara Kalimalang (dekat markas CPM Guntur) hingga Bendungan Banjir Kanal. Tempat lainnya tersebar di Kebon Sereh belakang Stasiun Jatinegara, Bongkaran, Tanah Abang, Kalijodo 29, serta Stasiun Senen.

Kemudian, pada tahun 1970-an ada lokasi prostitusi yang dilegalkan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yakni Kramat Tunggak yang awalnya berada di pinggiran utara kota Jakarta berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya pada 1950-an praktik prostitusi di Kramat Tunggak masih bercampur dengan rumah-rumah penduduk.

Pada masa itu tercatat sebanyak 1.668 pelacur dan 348 germo di Jakarta. Nah, ketika Kramat Tunggak diresmikan sebagai lokalisasi tercatat 300 pelacur dan 76 germo. Kramat Tunggak sebagai lokalisasi prostitusi akhirnya tamat pada tahun 1999 dengan dibangunnya Jakarta Islamic Centre oleh Pemprov DKI.



Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network