Begini Penampakan Ruang Kelas SD Negeri 2 Ciarus Wangon yang Rusak Parah, Tak Bisa Dipakai

Elde Joyosemito
Kondisi sekolah yang mengalami kerusakan di SD Negeri Ciarus 2, Randegan, Wangon. (Foto Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Dua ruangan kelas di SD Negeri 2 Ciarus, Desa Randegan, Kecamatan Wangon, Banyumas rusak parah. Bahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah setempat beberapa hari lalu menambah parah rusaknya ruangan kelas. 

Kepala SD Negeri 2 Ciarus Kusdiyanto mengatakan bahwa kerusakan dua ruangan kelas tersebut sudah cukup lama. Namun demikian, pada beberapa hari terakhir ketika terjadi hujan lebat, maka kerusakan bertambah parah. 

“Pada saat saya masuk ke sini, sudah ada dua ruangan yang rusak. Kondisinya bertambah parah pada saat terjadi hujan lebat beberapa hari terakhir,”jelasnya pada Senin (15/8/2022).

Dia mengungkapkan dengan kondisi dua ruangan kelas yang hancur tersebut, maka pihak sekolah tidak dapat menyelenggarakan kegiatan belajar secara bersama-sama atau masuk pagi. Dari tujuh rombel yang ada dibagi dua yakni berangkat pagi dan siang.

“Dengan rusaknya dua ruangan kelas di sekolah tersebut, maka para siswa dibagi dua masuknya. Untuk yang masuk pagi mulai jam 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Itu untuk anak kelas 1,2 dan 3. Sedangkan untuk kelas 4,5 dan 6, mereka berangkat jam 10.00 WIB hingga 13.00 WIB,”jelasnya.

Kusdiyanto mengatakan kebijakan itu dikeluarkan karena tidak memungkinkan seluruh siswa berangkat pagi. “Kami tidak memiliki ruangan yang cukup,”katanya.

Dia sudah melaporkan masalah tersebut ke dinas terkait yakni Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas. Meski demikian, sampai sekarang belum ada kabar mengenai pembangunan ruangan kelas yang rusak.

Sementara Komite Sekolah SD Negeri 2 Ciarus Kaslan Kuswanto mengatakan ruangan kelas yang roboh tersebut sebetulnya dibangun dari dana para wali murid, mulai tahun 1999 dan ditempati pada 2001 silam. 


Ruangan kelas yang rusak. (Foto Istimewa)

“Tetapi kemudian, ruangan kelas mengalami kerusakan. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir makin parah ditandai dengan temboknya yang jebol,”ujarnya.

Saat sekarang, sebetulnya pihaknya bersama sekolah telah membeli tanah seluas  10 sangga, dulu dengan harga Rp39 juta. Sampai sekarang baru dibangun pondasi. “Kami berharap, pemerintah melalui dinas terkait untuk bisa melanjutkan pembangunannya,”ungkap Kaslan.

Termasuk ruangan kelas yang saat sekarang tidak bisa dipakai akibat mengalami kerusakan parah. 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network