WARTAWAN sekaligus pejuang membantu menyebarkan berita Proklamasi Republik Indonesia ke luar negeri hingga Mesir yakni M Asad Shahab.
Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA), organisasi intelektual dan pemikir dari kalangan Habaib belum lama ini meresmikan nama M Asad Shahab sebagai ruang baca Perpustakaan Kanzul Hikmah. Perpustakaan Kanzul Hikmah MAHYA terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Ketua Umum Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan beberapa waktu lalu mengatakan, M Asad Shahab adalah penulis pejuang yang dikenal sebagai tokoh penyebar berita Proklamasi RI.
M Asad Shahab (kiri) bersama Menteri Agama KH Wahid Hasyim)
Pengakuan kedaulatan kemerdekaan RI pertama diperoleh dari Mesir kemudian menyusul negara Timur Tengah lainnya, tidak terlepas dari peran beliau melalui lembaga kantor berita yang dikelolanya, yakni Arabian Press Board (APB).
Pada masa awal kemerdekaaan, berita-berita APB diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh penyiar RRI dan diterima oleh pelajar-pelajar Indonesia yang ada di Mesir. Berita yang dikirim sepotong-sepotong, kemudian dikumpulkan dan dituliskan dalam media Mesir. Berita-berita itu diteruskan dalam konferensi Liga Arab. Walhasil, negara-negara Islam di Timur Tengah bersimpati dan memberikan dukungannya.
"Produk media APB cukup beragam. Mulai dari buletin harian, surat kabar, dan majalah berkala. Pendistribusian APB terbantu oleh Kementerian Luar Negeri yang mengirimkan buletin harian ke seluruh perwakilan RI di luar negeri. Dari berita APB, negara-negara Timur Tengah mengetahui keadaan yang terjadi di Indonesia," jelas Habib Ahmad bin Novel yang juga pengajar di Ponpes Al-Fachriyah Tangerang itu dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Perjuangan dan pengabdian M Asad Shahab untuk kemerdekaan Indonesia adalah bentuk pengabdian beliau kepada Allah SWT.
"Semua ini adalah bentuk pengabdian sejati Beliau kepada Allah SWT yang diterjemahkan dalam bentuk ketawakan kepada Allah SWT di dalam perjuangannya kepada bangsa. Dan inilah jihad sejati, jihad yang Beliau lakukan dalam menyebarkan kebenaran. Jasa beliau untuk Indonesia sangatlah besar," katanya.
Pengabadian nama M Asad Shahab sebagai ruang baca di Perpustakaan Kanzul Hikmah merupakan bagian dari tanggung jawab MAHYA untuk menghargai, merawat, serta melestarikan nilai-nilai perjuangan para tokoh Alawiyyin terdahulu yang telah memberi kontribusi besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
M Asad Shahab lahir di Jakarta pada 23 September 1910 dari keluarga Betawi berdarah Arab. Beliau adalah jurnalis keturunan dari Hadhramaut, Yaman. Ayahnya, Ali Shahab adalah seorang tokoh Arab Betawi yang termasuk salah satu tokoh perintis Jamiat Kheir, organisasi Islam modern pertama di Hindia Belanda. Pada 2 September 1945, M Asad Shahab mendirikan kantor berita Arabian Press Board (APB).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait