JAKARTA,iNews.id - Germo atau mucikari selalu ambil peran dalam praktik prostitusi. Selain menjadi perantara dengan mengutip uang dari hidung belang, germo juga sebagai pelindung pelacur.
Germo akan mendapat komisi atau fee dari kesepakatan hubungan intim yang dilakukan PSK dan pelanggan. Dalam prostitusi jumlah massal, biasanya mucikari juga kecipratan komisi penerimaan PSK yang persentasenya dibagi berdasarkan perjanjian.
Dominasi mucikari dalam mengatur hubungan badan membuat PSK merasa berutang budi kepada mucikari. Tak heran, PSK bagaikan diangkat dari kemiskinan oleh mucikari, padahal eksploitasi telah dilakukan si mucikari kepada PSK asuhannya itu.
Namun, saat ini peran mucikari mulai terkikis seiring kelihaian PSK yang bermain secara online. Menjadi PSK online, si penjaja seks mampu meraup keuntungan maksimal tanpa dipotong embel-embel oleh mucikari.
“Sekarang namanya bukan mucikari. Saya nyebutnya joki atau teman pria karena saya ngasih upah berdasarkan keikhlasan mereka yang juga ngebantu jagain kita,” ujar Aida (21), PSK online yang menyewa apartemen di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Perkembangan bisnis prostitusi online saat ini kian pesat. Artinya, penyedia jasa seks atau mucikari menjajakan PSK tergantikan melalui peran internet. Biasanya PSK online beroperasi lewat media sosial atau aplikasi kencan.
Jika sebelumnya, PSK mencari pelanggan di lokasi tertentu kini mereka bisa dengan mudah mencari dan mendapatkan pelanggan hanya melalui dunia maya.
Untuk praktiknya biasa dilakukan di tempat yang sangat private seperti hotel, apartemen, dan kos-kosan. Tak heran, prostitusi online sukar terendus aparat penegak hukum.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait