Berasal Dari Keluarga Fanatik Beragama, Ibu Kali Marlina Berhasil Jadi Seorang Mualaf

Intan Afika Nuur Aziizah, Okezone
Perjalanan Ibu Kali Marlina menjadi mualaf. Foto: SS YouTube Laskar Tujuh Langit

IBU Kali Marlina (60), perempuan yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan Barat merupakan seorang non muslim dari keluarga yang fanatik terhadap agamanya berhasil menjadi seorang mualaf. Selain itu, kedua kakaknya merupakan pemuka agama terpandang di tempatnya tinggal. 

Melalui tayangan YouTube Laskar Langit Tujuh dikutip Okezone pada Rabu (7/9/2022), Marlina menerangkan bahwa dirinya menjadi anggota keluarga pertama yang memilih memeluk agama Islam. 

"Saya mungkin yang pertama kali mualaf dari keluarga saya. Untuk selanjutnya dari keluarga generasi sepupu, adik sepupu alhamdulillah ada yang mengikuti saya masuk Islam," jelasnya.

Sebelumnya, Marlina memutuskan untuk pergi dari kampungnya untuk melanjutkan SMA, namun akhirnya Marlina menempuh perjalanan untuk menentukan kepercayaan dirinya menjadi seorang mualaf sejak usia 19 tahun. Orang tua Marlina menyetujui keputusan Marlina untuk berbeda agama dari saudara-saudara saya. 

Hanya saja kedua kakaknya sangat menentang, lantaran mereka adalah seorang pimpinan umat di kampung. 

"Yang jelas yang menentang abang. Beliau kan pemimpin umat di kampung saya," tambahnya.

Setelah menjadi seorang mualaf, Ibu Kali Marlina sempat menemui pengalaman kurang menyenangkan yaitu saat ingin belajar mengaji, dirinya harus membayar. 

"Saat pertama kali belajar ngaji saat masuk Islam, saya pernah cari guru ngaji terus bilang gini, 'Kau kepingin belajar ngaji denganku, berani bayar berapa?' Dari situ saya jadi sedih," ungkapnya.

Tapi kuasa Allah Subhanahu wa ta'ala memang tidak ada yang tahu. Tidak lama setelah itu ada seorang guru ngaji yang menawarkan jasanya mengajar tanpa memungut biaya sedikit pun.

"Setelah itu Allah menujukkan jalan ketika bulan puasa ada ustadz dari Batu Layang mengajak belajar ngaji bersama. Jadi saya merasa senang akhirnya saya ikut di situ. Sampai di situ saya bisa mengajar ngaji," terangnya.

Menempuh perjalanan panjang, kini Ibu Kali Marlina menjadi seorang guru ngaji yang tak meminta bayaran kepada murid-muridnya. Ia mengajar dengan ikhlas, jika memang ada yang mengasih akan diterima. Namun jika tidak, dia tidak akan meminta. Allahu a'lam bisshawab.

Editor : Pepih Nurlelis

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network