Tetapi, gol Isaac Pattiwael tersebut dianulir wasit dan membuat Timnas harus mengakhiri pertandingan dengan tanpa pecah telur.
Pada zaman itu, Piala Dunia saat itu sepenuhnya dimainkan dalam format sistem gugur, kekalahan atas Hungaria itu menjadi akhir untuk tim pertama Asia di Piala Dunia.
Salah satu pemain sekaligus saksi atas tampilnya Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938 adalah Isaac ‘Tjaak’ Pattiwael.
Dia mengaku sangat bangga karena bisa membela Tanah Air di ajang Internasional paling bergengsi.
Hal tersebut terungkap sesudah putra dari Isaac ‘Tjaak’ Pattiwael, Yohannes Pattiwael, membeberkan pengalaman ayahnya ke publik.
Pada sebuah wawancara dengan FIFA, Yohannes Pattiwael menceritakan pengalaman ayahnya. "Tidak masalah apa yang terjadi, saya membela Indonesia," kata Tjaak kepada Yohannes seperti dilansir FIFA.
Setelah merdeka, Indonesia adalah salah satu anggota pendiri Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang belum lolos ke Piala Dunia sendiri. Ada kesempatan sebetulnya terutama pada 1986. Waktu itu Indonesia sebenarnya berpotensi lolos kualifikasi.
Tetapi, harapan itu kandas setelah dikalahkan oleh Korea Selatan. Kemudian pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas juga gagal. Bahkan menjadi juru kunci grup.
Meski demikian, masyarakat terus mendoakan supaya Timnas Indonesia mamnpu menembus Piala Dunia. Karena sesungguhnya Indonesia pernah punya pengalaman itu, menjadi tim yang lolos di Piala Dunia.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait