Meski dapat mengggunakan HP di tengah keterbatasan yang hanya bisa duduk. Tapi untuk melakukan aktivitas seperti makan, Bagus harus dibantu.
"Anaknya memang tidak bisa ngapa-ngapain, untuk setiap harinya kalau mau makan tidak bisa sendiri dan makannya harus disuapin, itu juga harus pelan. Makanya sehari-harinya paling duduk di kursi," ucapnya.
Selain itu, untuk berkomunikasi dengan Bagus akan sangat sulit bagi orang yang belum terbiasa. Bagus akan mengangguk jika lapar dan ingin makan, lalu mengangguk atau menurun kepalanya lebih dalam jika ingin ke kamar mandi.
"Untuk komunikasi sehari-hari yang belum terbiasa tidak akan mengerti, misal mau makan hanya mengerakkan kepala dengan mengangguk. Misal mau buang air besar atau mau buang air kecil dia menunduk agak ke bawah," ujarnya.
Bagus mempu menggunakan HP dengan menggunakan bibirnya untuk mencari video yang berkaitan dengan budidaya tanaman bonsai. Foto: Arbi Anugrah/ iNewsPurwokerto.id
Menurut Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sokaraja, Titi Kurniawati yang merupakan pendamping Bagus mengatakan jika selama mendampingi Bagus selama setahun terakhir. Ia menilai jika Bagus merupakan anak yang komunikatif dan cerdas di tengah keterbatasannya.
"Yang saya lihat selama ini, anak ini punya kemauan yang keras untuk bisa lebih tahu lagi dan lebih tahu lagi. Menurut saya anak ini cerdas, karena anak ini komunikatif dan mengerti apa yang kita bicarakan," ucapnya.
Dalam pendampingan tersebut pihaknya lebih fokus pada tumbuh kembang anak dan apa yang diperlukan atau dibutuhkan oleh anak penderita disabilitas berat. Biasanya dilakukan secara berjangka untuk dilihat perkembangannya.
Sementara menurut Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang juga merupakan Ketua PMI Banyumas mengatakan jika PMI Banyumas tahun ini juga memberikan alat bantu jalan (kruk, walker) untuk lima orang dan juga kursi roda untuk tujuh orang.
"Pemberian bantuan kursi roda itu memang program rutin dari PMI dan hampir setiap bulan ada. Dananya dari bulan dana PMI, jadi kita mengumpulkan dana dari masyarakat kemudian didistribusikan lagi pada masyarakat yang membutuhkan. Bukan hanya bantuan kursi roda, tapi bencana alam, kesehatan dan lain-lain," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait