PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Menara Pandang Teratai di jalan baru Jl Bung Karno telah diresmikan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein pada Rabu (27/4) lalu. Menara pandang Purwokerto setinggi 117 meter ini memiliki 4 lantai dengan puncak berbentuk bunga teratai yang merupakan ikon baru pariwisata Kota Purwokerto.
Berada di Kedungwuluh, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas tepatnya di jalan baru, Jalan Bung Karno yang menghubungkan Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya.
Banyak spot foto instagramable yang memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Pesona keindahan malam hari tidak kalah mengagumkan. Lampu LED warna-warni akan menghiasi tubuh menara dan mahkota bunga teratai.
Pesona Menara Pandang Teratai Purwokerto
Lantas, seperti apa pesona menara pandang teratai Purwokerto, yang jadi ikon wisata baru di Kota Purwokerto. Yuk simak ulasan berikut seperti dirangkum iNewsPurwokerto.id dari berbagai sumber Minggu (25/9/2022).
1. Menara Pandang Berbentuk Bunga Teratai
Menara Pandang Teratai Purwokerto. Foto: Instagram/ @instapurwokerto
Pada proses menuju tahap penyelesaian, bentuk menara akhirnya mengalami perubahan desain menjadi bunga teratai yang diilhami dari konsultasi tokoh lokal di Kabupaten Banyumas, yakni sastrawan Ahmad Tohari, akademisi Universitas Jenderal Soedirman, dan budayawan Banyumas.
Puncak menara dengan mahkota bunga teratai memiliki filosofi dari Dwipa Semarang dengan pembagian menara menjadi tiga tingkatan, yakni tingkat bawah, tingkat tengah, dan tingkat atas. Tingkat bawah berada di lantai dasar bawah yang menyimbolkan hubungan dengan manusia, tingkat tengah berada di lantai satu dan dua yang menyimbolkan hubungan dengan alam, dan tingkat atas berada di lantai tiga dan empat yang menyimbolkan hubungan dengan Tuhan.
2. Kitab Suci Agama di Puncak Menara Pandang Teratai Purwokerto
Menara Pandang Teratai di puncaknya ada kitab-kitab suci agama. (Foto: Elde Joyosemito)
Tujuh kitab agama itu diantaranya kitab suci agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan. Prosesi peletakan itu dilakukan oleh tujuh pemuka agama yang ada di Kabupaten Banyumas di lantai paling atas menara, hal ini menunjukkan bahwa warga Banyumas menjunjung tinggi agamanya.
Di kawasan yang merupakan simbol toleransi tersebut, nantinya juga akan dibangun Masjid Agung Seribu Bulan karya arsitek Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain itu, seluruh tempat ibadah agama-agama juga akan dibangun di kawasan tersebut.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait