Kengerian Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Lokasi Para Korban yang Meregang Nyawa

Avirista Midaada
PIntu Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/MPI)

Dengan membawa bunga melati seadanya, dia menaburkan seraya berdoa tepat di depan pintu 13. 

Wajah penuh duka begitu terlihat ketika Salamah memulai doanya, tak berselang lama air matanya keluar. 

Tangannya menengadah ke atas, seraya membaca beberapa doa. Kian lama dia membaca doa, semakin bertetesan air matanya.  

"Sedih kalau ingat keponakan saya. Anaknya baik, nggak suka neko-neko, ngerokok aja nggak, kok mau berbuat rusuh. Anaknya pendiam selama ini,”kata dia. 

Yuli Sumpil, seorang Aremania mengatakan banyak korban jiwa Aremania yang dilihatnya mengalami luka memar di bagian kepala hingga mukanya lebam. 

Bahkan saat dia melihat ke arah musala di tribun VIP, dia dibuat terkejut karena di sana berjejer jenazah dengan darah di mana-mana. "Saya masuk ke dalam tribun VIP, rata-rata yang meninggal mukanya hitam, dan matanya melotot," kata Yuli.

Penuturan lainnya disampaikan oleh Aremania UIN Malang Yoga Komud. Dia mengungkapkan bahwa aparat keamanan menembakkan gas air mata langsung ke arah tribun di saat pintu stadion justru tertutup. 

Inilah yang menjadi pemicu penonton panik berdesakan mencari jalan keluar. "Disemprot langsung ke tribun dan saat banyak orang. Sangat membuat penonton panik berdesakan ke pintu dan terjadi penumpukan, di situlah banyak yang meninggal,”ujar Yoga. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Cerita Pilu dan Kengerian di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Bunga Duka Cita Bertebaran
 

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network