CILACAP, iNewsPurwokerto.id – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada Jumat (7/10) telah mengepung setidaknya 15 Kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 Desa dengan 72 Dusun yang dihuni 3.874 KK yang berjumlah 15.496 jiwa ikut terdampak.
"Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap hingga pukul 00.00 WIB, mencatat 3.874 KK 15.496 jiwa di 15 Kecamatan 40 Desa Desa 72 dusun dengan jumlah pengungsi 72 KK 2860 jiwa, Kabupaten Cilacap," kata Kalak BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).
Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Jumat - Sabtu (07 – 08 /10) siang pukul 13.00 WIB hingga malam hari pukul 03.00 WIB.
Menurut dia, sebelumnya BMKG telah menginformasikan terkait potensi dampak hujan lebat yang bisa mengakibatkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor (di Daerah Pegunungan), angin Kencang, dan sambaran petir dapat terjadi di wilayah kabupaten Cilacap dengan status Siaga. Status waspada itu berlaku pada tanggal 05 Oktober 2022.
"Desa-desa di wilayah kecamatan Kawunganten, Majenang dan Jeruklegi mulai terdampak banjir dan tanah longsor sekitar pukul 14.30 WIB. Hal itu karena hujan tidak berhenti dan berlangsung lama sehingga beberapa desa di wilayah 15 kecamatan terdampak," ucapnya.
Banjir terjadi setelah meluapnya beberapa sungai Sungai Ciakar, Kawungaten, Cigombong, Jakadenda, Ciawitali, Ciberem, Cimeneng, Kedungpasung. Selain itu karena tersumbatnya aliran air di drainase-drainase wilayah terdampak karena banyaknya timbunan sampah, kontur tanah yang berbentuk cekungan hingga pendangkalan sungai.
"Saat ini genangan makin surut, pengungsi sebagian sudah kembali rumah, tinggal 4 titik pengungsian yang masih bertahan karena air yang masuk rumah masih tinggi. Pengungsi yang masih bertahan 2 titik di Desa Kalijeruk, 1 titik di Desa Sidareja, dan 1 titik di Desa Mujur Lor," ujarnya.
Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap. Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BPBD Kabupaten Cilacap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melakukan upaya kesiapsiagaan seperti senantiasa memantau debit sungai saat hujan intensitas tinggi terjadi.
"Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berlangsung secara menerus selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait