JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Indonesia memiliki seorang astronot perempuan pertama, dia adalah Pratiwi Sudarmono. Pratiwi terpilih ikut dalam misi pesawat ulang-alik National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang berangkat ke luar angkasa pada 1986, walau pada akhirnya misi itu terpaksa dibatalkan karena kecelakaan.
Ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu memiliki nama lengkap Pratiwi Pujilestari Sudarmono. Dia dilibatkan dalam pesawat ulang-alik Columbia dengan misi STS-61-H yang membawa tiga satelit, salah satunya adalah satelit Palapa B3.
Dalam misi penerbangannya, perempuan kelahiran 31 Juli 1953 bertugas untuk melakukan penelitian terkait daya tahan tubuh manusia dan kemungkinannya hidup berkoloni di luar angkasa.
Dari 200 pelamar, Pratiwi berhasil lolos usai mengikuti serangkaian tes dan persyaratan yang sangat ketat. Untuk menjalankan misi ini, dia mendapatkan pelatihan spesialis muatan dengan NASA, termasuk mempelajari sistem kerja pesawat ulang-alik dan tes mental serta simulasi ketika berada di luar angkasa.
Namun sayangnya, penerbangan tersebut dibatalkan setelah adanya insiden kecelakaan. Meski batal berangkat ke luar angkasa, Pratiwi tetap melakukan penelitian di NASA pada tahun 1985 hingga 1987.
Usai insiden tersebut, peluang Pratiwi untuk ikut terbang ke luar angkasa benar-benar kandas hingga krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997. Sebab, tak ada lagi dana untuk membiayai program latihan astronot Indonesia.
Sejak saat itu, Pratiwi kemudian hidup dengan mengabdikan diri dengan melakukan berbagai penelitian. Ia juga menjadi staf pengajar di kampusnya.
Berbagai penghargaan diterima Pratiwi sejak saat itu, seperti peneliti terbaik Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan gelar Widya Prasara dari Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia sebagai Ilmuwan Mikrobiologi Teladan pada tahun 1986.
Dia bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Mikrobiologi dan Wakil Dekan di Fakultas Kedokteran UI. Pada tahun 2008, Pratiwi dianggap sebagai Guru Besar/Profesor Kehormatan Ilmu Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait