GUNUNG Semeru meletus atau erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore. Peristiwa alam ini membuat warga sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut menjadi panik dan berhamburan berlari ke luar rumah menyelamat diri.
Sebagai seorang Muslim apa yang harus dilakukan ketika gunung berapi meletus? Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, menghadapi musibah bencana alam seperti gunung berapi meletus yang paling utama adalah selalu mengingat kepada Allah SWT.
Paling terpenting ingatlah bahwa semua adalah ujian dari Allah SWT, agar umatnya mengingat jati diri dunia dan seisinya tersebut diciptakan oleh Allah untuk manusia," katanya, Sabtu (4/12/2021).
Lebih lanjut, kata Ustadz Ainul, ketika menghadapi musibah bencana alam seperti gunung berapi meletus, manusia khususnya umat Islam agar selalu berdoa meminta permohonan kepada Allah supaya dilindungi dari hal-hal buruk. "Ada beberapa tuntunan doa terkait menghadapi musibah gunung meletus tersebut," ucapnya.
Doa yang dimaksud sebagai berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan, dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat" (HR Abu Daud).
Kemudian, ada riwayat lain berbentuk doa agar terlindung dari musibah, yaitu:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.” (HR. Abu Dawud4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.)
Ustadz Ainul Yaqin juga mengatakan, mengenai gempa bumi hingga gunung berapi meletus sudah dijelaskan di dalam Alquran dan itu semua sebagai teguran, serta petunjuk dari Allah.
Allah berfirman dalam Surat Al Anbiya,
وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجاً سُبُلاً لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
Artinya: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiya [21]: 31).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait