Awalnya, Nga merencanakan arsitektur standar untuk bangunan ini, namun siapa sangka dia malah menghasilkan lukisan dan mempekerjakan pengrajin lokal non profesional untuk diubah menjadi elemen yang lebih struktural.
Untuk membantu meringankan beban keuangan yang sedang dialami, Nga akhirnya memutuskan untuk memperluas bangunan dan menjadikannya sebuah wisma. Sekira akhir 1990, wisma ini resmi dibuka bagi wisatawan.
LIHAT JUGA: HUT ke-45, Capra Pala Tanam Ratusan Pohon di Seluruh Indonesia
Kini, wisma ini memiliki 10 kamar dengan mengusung tema binatang, seperti elang, harimau, semut, kanguru, dan lainnya, dengan masing-masing dekorasi cocok dengan tema tersebut.
Pada 2009, bangunan ini terdaftar sebagai salah satu dari 10 bangunan teraneh di dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait