JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Petani cabai asal Magelang, Jawa Tengah sukses menjalankan usahanya. Petani bernama Suharto ini bahkan mampu membali sebuah motor Harley Davidson.
Sebelum sukses menjadi seorang petani cabai, Suharto awalnya merupakan seorang guru sekolah dasar (SD). Ia memutuskan menjadi seorang petani setelah berumah tangga, karena merasa penghasilan sebagai guru tidak mencukupi untuk kebutuhan rumah tangganya. Belum lagi, sanb istri yang hanya seorang ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan tambahan.
"Dulu jadi guru tahun 1977 sampai pensiun 2017. Awal jadi guru karena gaji relatif kecil dan setelah berkeluarga tidak mencukupi. Dengan alsaan itu, saya memberanikan diri bertani," kata dia, dikutip dari YouTube CapCapung.
Suharto menceritakan kisahnya disamping kegiatan mengajar. Biasanya usai pulang mengajar, pada siang hari hingga sore dia akan menjalani rutinitas barunya saat itu dengan bertani.
Suharto pun belajar bertani secara otodidak, dengan mempelajari karakter tanaman, cara dan teknik menanam hingga pupuk dan obat hama yang digunakan. Tanaman pertama yang ia tanam adalah cabai.
Dia beranggapan, saat itu petani cabai masih belum banyak, padahal permintaan cabai di pasaran sangat tinggi, dia berhasil menuai sukses.
"Waktu itu menjanjikan dan belum banyak penyakit (tanaman). Harganya dulu relatif tinggi karena belum banyak yang nanam, sehingga sangat menguntungkan," ujarnya.
Awalnya, lanjut dia, dirimu hanya menanam di lahan seluas 2.000 meter persegi, setelah itu mulai berkembang menjadi 1 hektare (ha) dalam waktu 1 tahun. Bahkan dalam 5 tahun, luas lahan cabai yang ditanamnya menjadi 10 ha.
Selain cabai, dia juga menanam sayuran lain, seperti jagung manis dan ketela. Dari beberapa jenis tanaman itu, dia bahkan pernah panen sebanyak 500 ton dalam 1 tahun.
Sebelum pensiun menjadi guru, dari hasil itulah akhirnya Suharto bisa membeli Harley Davidson. Dia membeli motor gede dengan harga ratusan juta itu karena merupakan impian dimasa mudanya.
"Soal Harley (Davidson) sejak masih muda lihat yang naik Harley itu kelihatannya nyaman dan temannya banyak, (berpikir) kapan bisa beli, ternyata sebelum pensiun (jadi guru), cabai panen banyak dan harganya lumaya, saya belikan Harley. Sekarang sering touring bersama dengan teman yang punya Harley," tutur Suharto.
Meski demikian, kesuksesan tersebut tidak dia rasakan sendiri, karena dia melibatkan masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan untuk bekerja bersamanya. Jumlah karyawan yang dimiliki sekitar 34 orang.
Para pekerjanya kini sudah memiliki rumah permanen dan dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana.
Selain itu, dia juga bekerja sama dengan perusahaan di Jakarta menanam pepaya seluas 2 ha. Hasil pepaya ini dieskpor ke luar negeri.
"Indonesia adalah negara agraris, mimpi yg tidak bisa tercapai bisa tercapai berkat bertani. Keinginan seperti punya rumah, mobil dan Harley ternyata bisa terpenuhi semua dari hasil pertanian," ucap Suharto.
Dengan capaiannya ini, dia pun mengajak kaum muda untuk bertani. Dia sendiri sudah membuktikan bertani juga bisa menguntungkan, membantu masyarakat sekitar juga negara dalam membenuhi kebutuhan pangan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait