“Dengan kondisi awal yang memprihatinkan tersebut, kita melakukan evaluasi dan menggerakkan potensi yang ada. Tujuannya adalah untuk meningkatkan grade adaption rate PMM dari 31 menjadi 5 besar,”jelasnya.
Yang dilaksanakan, lanjut Joko, adalah pihaknya mengumumkan untuk memaksimalkan setiap potensi yang ada.
“Setiap kali ada kesempatan pertemuan, maka saya akan meminta supaya semua bergerak bersama. Mulai dari Kabid, Kasi, pengawas, pemnilik, kepala sekolah dan guru. Kemudian juga melakukan pendampingan dan evaluasi,”katanya.
Menurutnya, pada 4 November, Banyumas di peringkat 31, kemudian naik drastis menjadi peringkat 19 pada 11 November. Kemudian, pada 18 November menjadi peringkat 10 serta pada 24 November menembus ranking 4 besar Jawa Tengah. “Sekali lagi ini merupakan kerja keras semua pihak,”ujarnya.
Joko mengatakan upaya yang dilakukan bukan tanpa kendala. Namun, kendala tersebut telah dipetakan. Yakni daerah yang akses internetnya sulit dan masih ada beberapa tenaga pendidikan yang belum terlalu tahu teknologi. “Namun, ini nanti bisa dicarikan solusinya, salah satunya adalah pendampingan oleh guru lainnya,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait