Salah satu obat yang digunakan untuk proses kebiri kimia adalah leuprorelin. Obat ini diklaim dapat mengatasi kesulitan dalam mengendalikan gairah seksual, fantasi, atau dorongan seksual yang menggangu seperti sadism dan kencenderungan "berbahaya" lainnya.
Dijelaskan oleh Spesialis Urologi Prof Dr dr Akmal Taher, SpU(K), dampak yang dialami dari seseorang yang dikebiri akan kehilangan hasrat sensualnya. Pelaku kejahatan seksual akan mengalami susah ereksi hingga dampak yang lain.
Mereka yang dikebiri, diharapkan tidak menjadi agresif, dengan menurunkan kadar testosteronnya. Prof Akmal menjelaskan, kebiri kimia dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kimia anti-androgen ke bagian tubuh. Akan tetapi dampaknya tidak permanen alias seumur hidup.
Prof Akmal menambahkan, kebiri kimia ini dilakukan agar produksi hormon testosteron seseorang berkurang, sehingga gairah seksualnya menjadi tidak agresif
Staf Khusus Menteri Bidang Peningkatan Pelayanan Kesehatan itu menambahkan, tujuan dari kebiri kimia ini dilakukan agar sang predator seks mengalami penurunan kadar testoteron. Jika berkurang, pasti fungsi seksualnya akan tidak normal.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait