PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Puasa Ramadhan 1444 Hijriyah Insya Allah sebentar lagi tiba. Pengurus Pusat Muhammadiyah pun sudah menetapkan puasa Ramadhan 2023 jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023.
Puasa Ramadhan adalah kewajibab bagi umat Muslim yang sudah memenuhi syarat. Nah, saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan maka besaran pahala ditetapkan Allah Ta'ala.
Namun harus diingat dan diperhatikan ada beberapa perbuatan perusak amalan ibadah puasa Ramadhan yang harus dihindari.
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal pun memberikan penjelasannya sebagai berikut:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya).
Lebih jelasnya Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan perusak amalan puasa yakni:
1. Melakukan Berbagai Macam Maksiat
Ingatlah bahwa puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun hendaknya seorang yang berpuasa juga menjauhi perbuatan yang haram. Perhatikanlah saudaraku petuah yang sangat bagus dari Ibnu Rojab Al Hambali berikut :
“Ketahuilah, amalan taqorub (mendekatkan diri) pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri, pen) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zholim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.” (Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus :
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait