Anas menyebut, berjualan melalui Facebook dirinya bisa mendapat banyak pembeli. Bahkan, ada salah satu pelanggannya dari Papua yang memesan bibit nanas sebanyak 200.000 bibit, ini sekaligus menjadi proyek pertamanya.
Bisnisnya tersebut berkembang pesat hingga dirinya kebanjiran pesanan, banyak di antaranya adalah untuk proyek penghijauan, penanaman pohon di jalan tol, hingga pengiriman tanaman ke Kabupaten Masohi, Maluku Tengah. Bahkan, Bupati Masohi datang langsung untuk memesan tanaman pada 2017.
Penghasilannya dari berjualan bibit tanaman terus meningkat sekitar tahun 2017-an, bahkan hingga menembus miliaran rupiah disaat usianya baru menginjak 27 tahun. Angka tersebut berkat beberapa proyek tanaman, seperti pesanan dari Masohi, Papua, hingga penjualan lain dalam partai besar.
Sejak tahun 2019, Anas mulai memutuskan untuk fokus pada penjualan bibit tanaman melalui marketplace. Dia mengaku jika bisa mendapat pesanan dalam satu hari sebanyak 500 hingga 700 packing. Meskipun nominal penjualannya kecil, tetapi jumlah pesanan yang ia dapat jumlahnya sangat besar.
Pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia, Anas memulai bisnis ikan koi dengan nama Duta Koi Farm. Dia terus memonitor bisnisnya tersebut dari Blitar sekaligus menjadi marketing. Sementara di Kediri merupakan tempat proses kemasan dan produksi.
Saat ini, bisnis tanaman dan ikan koinya sudah berjalan beriringan dan terus berkembang pesat. Kini, dia bahkan sudah memiliki puluhan karyawan.
"Sampai sekarang saya punya 40 karyawan, yang banyak di koi dan tanaman, internet marketing ada 4-5 orang," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait