Dalam penyaluran dana purifikasi ini MAMI bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai pelaksana program. BAZNAS bertugas menyeleksi dan mengajukan beberapa alternatif program di beberapa wilayah kepada MAMI serta melaksanakan program yang telah dipilih.
Direktur Pengumpulan BAZNAS RI Faisal Qosim, mengatakan, jembatan Karekan dibangun pada tahun 2004 dengan konstruksi beton dan batu kali. Seiring berjalannya waktu, arus sungai menggerus pilar penyangga jembatan di sisi bawah. Akibatnya, pilar penyangga jembatan menjadi miring dan jalan di sekitar jembatan pun ikut ambles. Padahal, jembatan ini sangat dibutuhkan oleh sekitar 3.123 warga Desa Karekan untuk mobilitas, baik untuk menuju fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya.
Faisal Qosim menambahkan bahwa program renovasi Jembatan Karekan dilakukan pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 dan pematangan konstruksi jembatan diperlukan di sepanjang bulan Februari.
“Saat ini, jembatan telah dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga, dan warga menyambut dengan baik proyek renovasi Jembatan Karekan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, saat ini MAMI mengelola tujuh reksa dana syariah, termasuk reksa dana MSSA dan MSSI. Reksa dana MSSA merupakan reksa dana saham syariah yang berinvestasi di bursa saham Indonesia. MSSA berfokus pada saham-saham yang berhubungan dengan sektor green economy dan telekomunikasi. Per akhir Januari 2023, dana kelolaan MSSA mencapai Rp 253,2 miliar dengan catatan kinerja historis rata-rata 9,30% per tahun.
Adapun MSSI merupakan reksa dana berbasis sukuk. Dengan strategi investasi pada sukuk tenor pendek, MSSI memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada sukuk tenor panjang. Per akhir Januari 2023, dana kelolaan MSSI mencapai Rp 384,7 miliar dengan kinerja historis rata-rata 5,25% per tahun.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait