PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Ada terobosan yang dilakukan oleh Pemkab Banyumas dalam rangka meredam inflasi. Di antaranya mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negera (ASN) dan pemerintah desa untuk menanam cabai.
Cabai merupakan salah satu dari lima komoditas penyumbang inflasi di Banyumas selain beras, telur, bawang merah dan minyak goreng.
“Kami mengajak kepada ASN secara keseluruhan di Banyumas untuk menanam cabai. Selain itu juga meminta kepada pemerintah desa dan kelurahan melakukan hal yang sama. Untuk menanam cabai tidak perlu membutuhkan lahan luas,”kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
Dengan menanam cabai, maka akan membantu menurunkan inflasi. Sebab, kebutuhan cabai dapat dicukupi secara mandiri.
Sejauh ini, cabai merah di Banyumas memiliki stok hingga 155 ton lebih. Kebutuhan hariannya mencapai 7,11 ton. Sehingga masih ada ketahanan hingga 21 hari.
“Sedangkan untuk cabai rawit, stok mencapai 234 ton lebih, sedangkan kebutuhan 14 ton lebih setiap harinya. Sehingga kecukupamn hingga 16 hari ke depan,”tambahnya.
Secara umum, Bupati memastikan bahwa stok sembako aman hingga Lebaran mendatang. Hanya saja, jika ada lonjakan harga maka bakal dilaksanakan operasi pasar. Selain itu, meminta masyarakat untuk tidak panic buying dengan membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar.
Bupati eminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan pemantauan terhadap harga-haga kebutuhan pokok masyaraka. “Untuk stok sembako aman hingga Lebaran mendatang,”ujarnya.
Dengan stok yang telah cukup, maka langkah berikutnya adalah memantau pergerakan harga. “Jika memang ada kenaikan harga di atas harga acua atau HET, maka operasi pasar jadi solusinya,”katanya.
Misalnya, saat sekarang Pemkab Banyumas tengah melakukan OP telur dengan harga Rp27 ribu. Harga di pasaran saat ini mencapai Rp32 ribu hingga Rp33 ribu per kilogram (kg).
“Bersama dengan lintas instansi, kami mengaktifkan kios TPID di Pasar Manis dan Pasar Wage. Kios TPID tersebut menjual lima komoditas penyumbang inflasi yakni beras, telur, cabai, bawang merah dan minyak goreng,”jelasnya.
Upaya stabilisasi harga, dilaksanakan dengan bersama Bulog serta gerakan pangan murah dengan Bapanas, Dinpertan KP dan Gapoktan. “Kami juga mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan. Selain itu, meminta masyarakat tidak panic buying dengan membeli kebutuhan pokok dalam partai besar,”ungkap Bupati.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait