Tingginya Angka Kekerasan Seksual di Sekolah, Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Tim iNews.id
Siswa sekolah rentan terhadap kekerasan seksual (Foto : Kat Jayne dari Pexels).

3. Adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang

Relasi kekuasaan yang tidak seimbang antara guru dan murid, dimana guru lebih dominan atas muridnya, menyebabkan seorang pengajar memiliki potensi melakukan tindakan kekerasan seksual. Dalam hal ini korban seringkali berada dibawah ancaman pelaku misalnya diancam untuk tidak naik kelas, nilai turun, dan ancaman lainnya.

4. Minimnya edukasi mengenai seks dan etika pergaulan

Kekerasan seksual seringkali terjadi karena minimnya pengenalan pendidikan tentang seks kepada anak. Hal ini disebabkan karena adanya pandangan tabu jika membicarakan hal yang berhubungan dengan seks.

Pendidikan seks sejak dini sangat penting agar anak dapat mengetahui seluruh anggota tubuhnya dan apa fungsinya. Anak dapat mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain atas anggota tubuhnya tersebut.

Cara mengatasi dan mencegah kekerasan seksual di sekolah

Meningkatnya tindak kekerasan seksual yang mencuat ke permukaan publik tidak bisa dianggap remeh. Merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak khususnya pihak sekolah dan orang tua dalam upaya untuk mencegah dan mengatasi agar kekerasan seksual tidak terjadi sama sekali.

Dampak psikologis terhadap mental korban sangat besar, yaitu ketakutan, trauma, hilangnya percaya diri, dan bahkan ketidakmampuan mereka menjalani hidup seperti biasa. Bagaimana cara mengatasi kekerasan seksual agar tidak terjadi lagi ?

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, diantaranya adalah:

1. Meningkatkan kualitas keamanan sekolah dan memperketat kualifikasi staf pengajar

Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas keamanan agar sekolah menjadi tempat yang aman bagi siswa. Selain itu pemerintah sebaiknya memperketat kualifikasi staf pengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas staf pengajar secara akademik maupun non akademik.

2. Perhatikan budaya sekolah

Pada saat memilih sekolah, perhatikan budaya seperti apa yang diterapkan oleh sekolah, pola pikir yang diajarkan dan bagaimana kehidupan sosial di lingkungan sekolah tersebut.

3. Memberikan psikoedukasi seksual sejak dini

Bentuk kekerasan seksual ternyata tidak hanya kontak fisik saja, namun juga non fisik. Pentingnya psikoedukasi seksual sejak dini bertujuan untuk menambah pengetahuan anak tentang kondisi tubuhnya dan etika pergaulan dengan lawan jenis.

Psikoedukasi seksual ini dapat diberikan kepada anak sejak dini melalui pendidikan formal dan informal. Hal tersebut dapat dilakukan ketika anak mulai bertanya tentang perbedaan jenis kelamin.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network