PURWOKERTO, iNews.id – Sebanyak 1.000 lebih anak di sejumlah SD di Jatilawang, Banyumas mendapat vaksin pada Selasa (4/1/2022). Vaksin sebanyak 1.211 dosis disediakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah (Jateng).
Anak-anak SD yang divaksin berasal dari SD Negeri 1,2,3, 4 Gunungwetan, kemudian SD Negeri 1,2 3, 4 Jatilawang serta SD Negeri Tanjungkulon. Para siswa SD tersebut mengikuti vaksinasi di Balai Desa Gunungwetan, Kecamatan Jatilawang mulai jam 08.00 WIB. Para siswa sangat antusias, meski sebagian juga menangis dan harus didampingi orang tuanya.
Para orang tua dengan setia menunggui anaknya yang mengikuti vaksin. Sebagian dari orang tua harus memeluk anaknya karena takut disuntik. Namun, secara umum lancar, karena anak-anak tidak ada yang menolak. Semuanya mau meski harus dipeluk orang tuanya.
Dalam rilis tertulisnya, Kepala Binda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan vaksinasi untuk anak sekolah dimaksudkan guna mengejar siswa khususnya SD yang belum divaksin. “Untuk Banyumas, ada 1.211 dosis bagi anak sekolah,”ujarnya.
Selain Banyumas, ada dua daerah yang dilayani vaksin oleh Binda Jateng. Secara total, ada 4.300 dosis vaksin yang disediakan untuk anak usia 6-11 tahun. Adapun sentra vaksinasi didirikan di SD Pangudi Luhur Santo Yusup dan SD Marsudirini, Kota Semarang, Aula Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan dan di Desa Gunung Wetan, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, dengan menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Dikatakan olehnya, pemberian vaksin anak usia 6-11 tahun merupakan arahan presiden Joko Widodo untuk melindungi anak dari penyebaran covid-19 serta untuk mencegah penularan covid kepada anggota keluarga yang belum atau dapat menerima vaksin.
“Binda Jateng melaksanakan vaksinasi terhadap anak dalam upaya membantu percepatan vaksinasi terhadap anak pelajar khususnya menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM),”ujarnya.
Pemberian vaksin untuk anak dan pelajar usia 6-11 tahun diberikan kepada daerah yang telah mencapai 70% untuk dosis pertama masyarakat umum dan mencapai 60% untuk lansia. “Perluasan pemberian vaksin terhadap anak atau pelajar bertujuan untuk semakin memantapkan terbentuknya kekebalan komunal di masyarakat,”katanya.
Sementara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa kolaborasi antara masker dan vaksinasi, menjadi cara jitu mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia, tidak terkecuali varian Omicron yang massif tersebar belakangan ini. Maka meskipun anak dan pelajar telah divaksin, dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka, diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait