Apa Kabar Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga? Ini Info Terbarunya

Elde Joyosemito
Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga kini tengah diupayakan sebagai Feeder Umrah. (Foto: Ilustrasi)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-Apa kabar Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga? Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga, Herni Sulasti, menyampaikan bahwa kini ada upaya menjadikan JBS sebagai Feeder Umrah.

Upaya itu merupakan  solusi awal untuk mengoptimalkan bandara tersebut. Namun, ke depannya, Bandara JBS tetap akan menjadi bandara komersial yang juga melayani penerbangan umum.

"Ini masih langkah awal, karena kami terus mencari cara agar penerbangan ini dapat berjalan untuk penerbangan umum. Saat ini kami fokus pada Feeder Umrah. Selanjutnya, pariwisata akan dipaketkan dengan Wonosobo (dan Banjarnegara) yang memiliki Dieng, yang sudah menjadi prioritas pariwisata nasional," kata Sekda Herni saat menerima kunjungan pejabat Sekretariat Kabinet RI pekan ini.

Dalam kunjungan tersebut, Setkab RI melakukan monitoring terhadap kebijakan pembangunan Bandara JBS yang telah diambil oleh Presiden RI, Joko Widodo. Kunjungan ini juga mencakup pengumpulan informasi mengenai masalah atau kendala yang terjadi. Setiap masukan yang diberikan akan dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait.

Pada kesempatan itu, Sekda Herni menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan Bandara JBS. Awalnya, bandara ini mendapat antusiasme yang tinggi karena harga tiket ke Halim Perdanakusuma yang hanya sebesar Rp 577 ribu, bersaing dengan harga tiket kereta api. Namun, sejak pembatasan akibat pandemi COVID-19 dan kenaikan harga bahan bakar avtur, harga tiket naik menjadi sekitar Rp 1,2 juta.

"Harga tiket sebesar itu cukup memberatkan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami terus mencari potensi, mulai dari sektor pariwisata, tenaga kerja Purbalingga di luar daerah, hingga sektor kargo. Namun, saat ini yang paling layak adalah potensi umrah dan mendapatkan dukungan dari kabupaten lain tanpa membebani APBD," ujar Herni.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga, Istanto Sugondo, menyampaikan optimisme terhadap keberadaan Bandara JBS ke depan. Ia menyebut bahwa bandara ini akan sangat dibutuhkan, terutama jika Ibu Kota Negara (IKN) telah dibangun dan dipindahkan ke sana, sehingga diperlukan penerbangan langsung dari wilayah tersebut.

Executive General Manager Bandara JBS, Harry Glenardie, menyatakan bahwa mengandalkan hanya feeder umrah tanpa penerbangan umum merupakan tantangan yang berat bagi pengelola bandara. Ia berharap agar di masa depan APBN dapat mendukung perpanjangan landasan pacu.

"Sehingga beberapa maskapai penerbangan bisa beroperasi di bandara kami, terutama untuk pesawat-pesawat yang mampu melayani rute-rute jarak jauh, seperti Kalimantan dan sebagainya."

Sementara itu, Hennie Ambar Susilowati, Asisten Deputi Bidang Perhubungan dan Pekerjaan Umum Setkab RI, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merangkum kendala yang terjadi di Bandara JB Soedirman. Masukan yang diterima akan menjadi bahan diskusi di tingkat pusat.

"Mungkin nanti kita dapat mengeksplorasi potensi pariwisata lebih lanjut. Harapan kami adalah potensi kargo barang/logistik yang terkait dengan potensi daerah akan sangat mendukung. Terkait harga avtur, sedang dalam pembahasan di tingkat pusat untuk mencari solusinya," katanya.

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network