BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Puluhan warga Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara mengalami kesurupan massal. Fenomena itu terjadi pada saat mengikuti tradisi Suronan atau ruwat bumi pada Senin (24/7/2023).
Tidak hanya orang tua, sejumlah remaja juga menangis histeris karena ketakutan. Puluhan warga yang mengalami kesurupan massal ini kemudian dibawa ke sesepuh desa untuk disembuhkan.
Tidak lama kemudian, satu per satu warga mulai sadar kembali. Tradisi turun temurun ini dilakukan sebagai bentuk perwujudan syukur menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah dan sebagai bentuk rasa terima kasih atas hasil panen yang melimpah bagi warga.
Menurut warga, kesurupan ini sudah biasa terjadi dan mereka percaya bahwa adanya warga yang mengalami kesurupan menandakan bahwa persembahan atau ruwat bumi ini diterima oleh leluhur.
Sebagai ungkapan rasa syukur, warga kemudian melaksanakan selamatan dengan memakan ratusan nasi tumpeng yang dibawa oleh masing-masing warga.
Menariknya, agar semua orang bisa merasakan masakan tersebut, warga saling bertukar lauk dengan cara yang cukup unik yaitu dengan melempar lauk berupa ikan, daging, dan telur satu sama lain. Acara puncak dilakukan dengan saling berebut gunungan.
“Kami percaya bahwa mendapatkan sayur mayur dan hasil bumi dari gunungan ini akan mendapat berkah tersendiri,” kata Pujianto.
Meskipun puluhan orang mengalami kesurupan, acara tetap berlangsung hikmat dan sakral. “Tradisi ruwat bumi ini dilakukan oleh warga setiap tahun sebagai bentuk pelestarian budaya yang diwariskan oleh leluhur, sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar warga desa,” Kades Aribaya Udiono.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait