PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Tim Penelitian Fundamental Universitas Jenderal Soedirman (TPF Unsoed) sedang melakukan kajian di Agrowisata Gunungsari Kopeng, yang terletak di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Hasil dari kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi berbagai pihak, termasuk Slamet Buang sebagai pemilik Agrowisata Gunungsari Kopeng, Pemerintah Kabupaten Semarang, warga masyarakat setempat, serta pihak lain yang berkepentingan dalam pengembangan agrowisata ini.
Tim kajian terdiri dari tiga dosen dari Universitas Jenderal Soedirman, yaitu Dr. Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si, Dr. Dindy Darmawati Putri SP MP, dan Dr. Masrukin M.Si.
"Kami melakukan kajian dengan pendekatan Community Based Tourism (CBT) atau pariwisata berbasis komunitas. Melalui riset ini, kami berusaha untuk mengkonstruksi keterlibatan masyarakat dalam pengembangan agrowisata," ujar Ketua TPF Unsoed, Dr. Adhi Iman Sulaiman.
Sebelumnya, selama tiga hari, dari Sabtu hingga Senin (29-31 Juli 2023), Adhi Iman dan 12 mahasiswa S1 serta S2 Unsoed melakukan observasi, penyebaran angket, dan wawancara kepada 40 responden, yang terdiri dari warga setempat, pedagang, wisatawan, dan pengelola Agrowisata Gunungsari.
Selain Agrowisata Gunungsari di Kopeng, TPF Unsoed juga melakukan kajian serupa di Agrowisata Kaligua, Brebes; Agrowisata Tambi di Wonosobo; Agrowisata Embung Cangkring di Kebumen; dan Agrowisata Pagilaran. Kajian ini dilaksanakan sejak bulan Juni hingga akhir Juli 2023.
Menurut Adhi Iman, pengembangan agrowisata yang ideal memerlukan kolaborasi dan sinergi antara stakeholder Pentahelix sebagai aktor pembangunan dalam strategi revitalisasi pengembangan agrowisata dengan menerapkan pemberdayaan masyarakat, melibatkan pemerintah desa dan daerah, swasta, akademisi, dan media. Pendekatan ini dikenal dengan istilah "Stakeholder Pentahelix," ujar Adhi Iman, yang juga merupakan dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait