Dari tes yang diberikan, pihaknya ingin memberikan pelatihan untuk beberapa orang yang memang memiliki masalah. Beberapa masalah tersebut kemudian diberikan tips-tips sederhana agar mereka bisa lakukan sendiri di rumah sebagai latihan sehari-hari, sehingga ketika mereka melakukan kegiatan seperti senam pun akan aman.
"Harapannya, supaya masyarakat lebih paham tentang bagaimana postur yang baik, pencegahan-pencegahan, cedera-cedera yang mungkin seharusnya tidak perlu terjadi. Tapi karena ketidaktahuan mereka, sehingga mereka mengalami penanganan kesehatan yang lebih dari itu dan itu akan membebani kehidupan mereka, kalau yang BPJS berarti membebani kehidupan negara," jelasnya.
Selain para lansia, cek kesehatan yang dilakukan fisioterapi ini juga diikuti oleh anak-anak muda yang tengah berolahraga di GOR Satria Purwokerto. Salah satunya adalah Lutfia Rahma Kinanti (22) mahasiswi asal Kebumen yang kuliah disalah satu kampus di Purwokerto dan tengah melakukan olahraga pagi di GOR Satria Purwokerto.
"Tadi lagi jalan-jalan di GOR, terus ingin ikut tes ini, karena tadi ingin coba-coba dan penasaran juga apa sih fisioterapi. Dan di sini saya juga tahu ternyata bisa cek kesehatan secara gratis," ujarnya.
Pemeriksaan yang dilakukannya yakni tentang keseimbangan tubuh, diukur derajat dengan jalan ditempat, serta ditensi darah. Sebab, ia mengaku jika kerap mengalami pusing, apalagi ketika bangun dari tidur.
"Tadi saya di tensi normal, tapi diukur jalan di tempat itu hasilnya keluar batas, yang artinya di luar keseimbangan tubuh," ucap Lutfia yang akhirnya mengetahui tentang kesehatan pribadinya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait