Bongkahan Es Mencair Hasilkan 1,5 Miliar Ton ke Laut, Bumi dalam Bahaya

MPI
Bongkahan gunung es A68 yang berpisah dari Antartika pada 2017 lalu mulai mencair. Para ilmuwan tengah menghitung dampak buruknya.

"Gunung es raksasa itu sempat menyentuh landas kontinen. Saat itulah gunung itu berbelok dan kami melihat sepotong kecil patah. Tapi itu tidak cukup untuk menenggelamkan A68," kata Dr Anne Braakmann-Folgmann dari Leeds kepada BBC News. 

Pada April 2021, A68 pecah menjadi beberapa potongan kecil yang tak terhitung jumlahnya yang berada di luar pelacakan. Tetapi dampak ekosistemnya akan bertahan lebih lama. 

Masuknya air tawar hasil lelehan gunung es itu juga akan mengubah arus lokal. Zat besi dan mineral yang terkandung dalam air tawar yang meleleh ke laut akan menjadi benih produksi biologis. British Antarctic Survey berhasil menempatkan beberapa robot glider di sekitar A68 untuk memantau kondisi sebelum gunung es itu benar-benar hilang. 

Ahli kelautan biologi Prof Geraint Tarling mengatakan, data yang diambil dari instrumen ini dan instrumen lainnya mengungkapkan beberapa fitur menarik.

“Kami pikir ada sinyal yang sangat kuat dalam perubahan flora spesies fitoplankton di sekitar A68, dan juga dalam deposisi material yang sebenarnya ke bagian laut yang lebih dalam," katanya kepada BBC News. 

 

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network