Usai mengikuti workshop, para pengrajin Ecoprint dapat mendaftarkan bisnis mereka di platform ecoprint.or.id dan memasarkan produk mereka melalui platform tersebut.
Sementara untuk pengenalan konsep dasar akuntansi dan keuangan, peserta diberikan wawasan tentang cara menyusun dan menganalisis laporan keuangan dalam sebuah bisnis.
Novian mengungkapkan bahwa workshop ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan, yang sudah ia mulai sejak 2022, saat sosialisasi aplikasi point of sales “TukuPOS” bagi UMKM Ecoprint.
Novian berharap workshop Pengenalan Digital Marketing dan Pengelolaan Keuangan bagi UMKM Paguyuban Ecoprint Purbalingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kemampuan bisnis para pengrajin Ecoprint dan membantu mereka menghadapi tantangan di era digital saat ini.
Lilis, Ketua Paguyuban Ecoprint Purbalingga, menekankan pentingnya penyusunan laporan keuangan setidaknya satu kali dalam sebulan. Menurutnya, melalui laporan keuangan, UMKM dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan mereka. Ia pun berterima kasih kepada tim yang telah membantu edukasi.
“Kami merasa puas dengan adanya pelatihan ini. Melalui platform ecoprint.or.id semoga kearifan lokal daun ecoprint di Purbalingga akan lebih dikenal lagi," harap Lilis.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait