Kedepannya, lanjut Jebul pengembangan dari dari proses ini adalah adanya Rumah UMKM, di mana mahasiswa nanti didik untuk menjadi entrepreneur. Mereka akan dibantu untuk fasilitasi display produk di kampus UMP dan juga melalui sarana digital.
"Lalu pendampingan produk UMKM melalui hasil riset dan juga melalui halal center dan pendampingan untuk proses perizinan, ini akan terus kita lakukan secara bertahap sehingga pelaku UMKM khususnya di Banyumas akan merasakan peran dari UMP sebagai rumah UMKM," ungkapnya.
Di UMP sendiri kini telah ada sekitar 500 pelaku UMKM dari Kabupaten Banyumas yang mendapatkan pendampingan.
Sementara menurut Sri Widayati perwakilan dari Rekor MURI mengatakan jika pemecahan rekor Muri ini nantinya akan tercatat di museum rekor dunia Indonesia. Di mana pembuatan titik lokasi UMKM terbanyak melalui aplikasi oleh mahasiswa baru UMP sebanyak 4.055 titik lokasi resmi tercacat di Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai rekor yang ke 11.247.
"Dengan mendukung UMKM, maka kami berharap bakal lahir para pelaku wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda. Sehingga nantinya akan banyak generasi yang menyiapkan lowongan pekerjaan, bukan lagi sebagai generasi yang mencari lowongan kerja," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait