Kisah Sukses Pabrik Rambut Palsu di Purbalingga, Mampu Ekspor ke Italia untuk Dongkrak Ekonomi Lokal

Arbi Anugrah
Kisah Sukses Pabrik Rambut Palsu di Purbalingga, Mampu Ekspor ke Italia untuk Dongkrak Ekonomi Lokal. Foto: Dok Humas Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Rambut palsu asal Kabupaten Purbalingga sudah dikenal berbagai negara akan kualitasnya. Kebanyakan, produk yang berasal dari rambut manusia ini akan diekspor menjadi bahan baku pembuatan wig dan ekstensi rambut.

Kabupaten yang mampu menjadi penyedia bahan baku rambut manusia berkualitas ekspor ini biasanya banyak diminati oleh negara-negara mode seperti Italia yang kerap meminta rambut bekas potong. Kebanyakan mereka minat dengan negara-negara Asia seperti Indonesia dengan alasan rambut asal Asia berwarna hitam.

Adrianus Widya Krisnadi atau yang akrab disapa Krisna, pendiri PT. Bejana Cita Settara (PT BCS), mengatakan jika perusahannya telah berhasil mengekspor produknya hingga ke Italia.


Kisah Sukses Pabrik Rambut Palsu di Purbalingga, Mampu Ekspor ke Italia untuk Dongkrak Ekonomi Lokal. Foto: Dok Humas Pemkab Purbalingga

 

"Saya memulai bisnis ini hanya sebagai trader, saya punya klien yang ingin dikirimkan sampel rambut, lalu saya kirim lah beberapa sampel rambut sekitar tahun 2020 di bulan Agustus, saya kirim ke Itali. Kemudian setelah itu pesanannya bertambah, kebutuhan semakin banyak sampai sekarang. Setiap bulan bisa memproduksi hingga 2 ton," kata Krisna yang memiliki usaha di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

Krisna menjelaskan jika pasar Eropa sangat menyukai rambut asal Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai. Biasanya, sebelum melakukan ekspor, pabriknya terlebih dahulu akan mengolah rambut dengan cara diuraikan, disisir, dicuci, dan dikemas ulang sebelum nantinya dikirim.

"Kalau rambut Indonesia karakteristiknya bagus untuk diwarnai, seperti warna silver, warna pirang, jadi bagus sekali. Jadi nanti bahan baku ini akan mereka warnai, kemudian dijadikan wig atau ekstention rambut. Kemudian dijual ke beberapa negara seperti Amerika, Spanyol, dan ada juga ke Jerman," ucapnya.

Keberhasilan perusahaan yang ia rintis ini ternyata berdampak langsung bagi masyarakat Purbalingga, khususnya pada peningkatan lapangan kerja dan pendapatan, sehingga ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purbalingga. Termasuk dalam hal besaran upah yang ia diberikan, pihaknya selalu berupaya memberikan upah yang layak.

"Perusahaan saat ini sudah mempekerjakan 80 pekerja, dan membuat plasma di desa-desa dengan lebih dari 200 pekerja," ungkapnya.


Rambut palsu asal Kabupaten Purbalingga sudah dikenal berbagai negara akan kualitasnya. Foto: Dok Humas Pemkab Purbalingga
 
Saat disinggung soal penghasilan, salah seorang pekerja wanita dari Desa Karangjambe, Sasti, mengaku dengan bekerja dipabrik ini, dirinya bisa membantu perekonomian keluarga dan menyekolahkan anaknya.

"Hasilnya lebih mencukupi yang sekarang. Semoga PT BCS tambah jaya semakin maju biar bisa mencukupi karyawan," ujarnya.

Sementara menurut Sukri, pekerja yang sehari-hari bertugas mencuci rambut mengaku merasa betah bekerja di PT. Bejana Cita Settara. Dia mengatakan jika perusahaan tersebut terus berkembang dan dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

"Banyak terbantu sekali, karena di sini kan upahnya agak lumayan, dan terjamin untuk jatah makan siang. Harapannya tambah maju sehingga perekonomian masyarakat sekitar bisa terbantu," pungkasnya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network