- 2. Cek data keketatan jurusan
Selain memperhatikan rata-rata nilai rapor, juga wajib mencari tahu data keketatan jurusan dari tahun sebelumnya. Data keketatan ini didapatkan dari perbandingan jumlah peminat atau pendaftar dan daya tampung jurusan.
Contoh, jumlah peminat di jurusan Psikologi Universitas Indonesia tahun 2020 adalah 2.797 dan jumlah yang diterima 54 orang. Maka perbandingan keketatannya 1:51, atau 1 kursi diperebutkan oleh 51 orang.
Artinya, jika memilih jurusan dengan keketatan yang lebih rendah tentu peluang untuk bisa masuk ke jurusan tersebut lebih besar. Namun, jangan jadikan ini sebagai pertimbangan utama. Utamakan minat dan bakat dalam memilih jurusan agar tidak menyesal nantinya.
Data keketatan ini bisa juga digunakan dalam menentukan pilihan 1 dan pilihan 2. Pastikan prodi yang berada di pilihan pertama keketatannya lebih tinggi dibanding pilihan kedua. Cek datanya di laman resmi LTMPT atau laman resmi masing-masing PTN.
- 3. Prestasi pendukung
Prestasi semasa sekolah akan menggambarkan kualitas dan kemampuan kamu. Maka dari itu, saat mendaftar SNMPTN, unggah sertifikat prestasi tambahan serta portofolio untuk jurusan Seni dan Olahraga. Lampiran piagam dan sertifikat ini berpengaruh terhadap penilaian proses seleksi SNMPTN. Umumnya, piagam atau sertifikat setara tingkat nasional dan internasional memiliki bobot nilai yang lebih baik.
Sertifikat atau piagam penghargaan yang akan dilampirkan sebaiknya disesuaikan dengan jurusan impian. Sebagai contoh, jika ingin mendaftar ke jurusan Teknik Kimia, lampirkan sertifikat OSN (Olimpiade Sains Nasional) bidang lomba Kimia.
Jika ingin mendaftar ke jurusan Seni, seperti Desain Komunikasi Visual, silakan melampirkan sertifikat lomba FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) untuk memperbesar peluang lolos.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait