124 Desa di Cilacap Rawan Bencana Hidrometeorologi

Elde Joyosemito
Ilustrasi cuaca buruk (Foto: iNewsPurwokerto)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id-BPBD Cilacap telah melakukan pemetaan desa-desa yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi selama musim penghujan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemetaan dan pengalaman sebelumnya, terdapat 124 desa di 19 kecamatan yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap banjir.

"Dari total 24 kecamatan di Cilacap, 19 di antaranya masuk dalam kategori rawan banjir. Beberapa di antaranya bahkan secara rutin terkena dampak setiap musim penghujan, seperti di Kroya dan Sidareja," jelasnya pada Selasa (14/11/2023).

Selain risiko banjir, BPBD Cilacap juga telah mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap bencana longsor.

"Di Cilacap, terdapat 87 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang rawan longsor, terutama di wilayah pegunungan, khususnya di bagian utara Cilacap barat," tambahnya.

Budi menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan meminta kecamatan serta desa untuk tetap waspada, terutama saat musim penghujan tiba.

Sementara itu, Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, berdasarkan prakiraan, menyatakan bahwa wilayah selatan Jateng akan memasuki musim penghujan pada bulan November ini.

"Beberapa titik sudah mengalami hujan, meskipun masih bersifat sporadis, dan hujan belum merata," katanya.

Menurut prakiraan BMKG, dalam dasarian pertama atau 10 hari awal bulan November, curah hujan masih berada dalam kriteria rendah, berkisar antara 0-50 milimeter (mm).

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network