PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali terhadap petugas Imigrasi yang terlibat dalam pungutan liar (pungli) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mendapat perhatian khusus dari pakar hukum pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Hibnu Nugroho.
Prof Hibnu mengatakan mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan tindakan OTT. Menurutnya, tindakan ini diambil karena adanya laporan dari masyarakat.
"OTT ini kan berdasarkan laporan pengaduan masyarakat. Adanya laporan kalau kita menunggu agak kelamaan. Karena OTT suatu tindakan yang berdimensi pada pencegahan. Tujuannya supaya pelayanan publik diharapkan tertib," kata Prof Hibnu kepada wartawan pada Sabtu (18/11/2023).
Hibnu juga menekankan bahwa pungutan liar merupakan bagian dari korupsi, terutama ketika hal ini terjadi di Bandara Bali yang merupakan pintu masuk wisatawan internasional.
Menurutnya, tindakan OTT terhadap petugas imigrasi yang terlibat dalam pungli merupakan langkah positif untuk mencegah korupsi kecil yang dapat merusak ekonomi dan birokrasi.
"Pungli dalam suatu tindak pidana korupsi itu korupsi kecil. Kondisi ini kalau dibiarkan menjadi situasi yang sangat luar biasa yang merusak sendi-sendi perekonomian dan birokrasi. Sedini mungkin harus bisa dicegah," jelasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait