PURWOKERTO, iNews.id- Aksi simpatik dilakukan oleh Polresta Banyumas pada masa PPKM Darurat. Dalam aturannya, PPKM Darurat mewajibkan seluruh pedagang tutup pada jam malam yang dibatasi pukul 20.00 WIB. Tetapi kenyataannya, masih ada pedagang seperti angkringan yang masih buka.
Oleh karena itu, Tim Satgas Covid-19 dari Polresta Banyumas yang didukung TNI mendatangi para pedagang yang masih buka di atas jam malam. Awalnya, para pedagang agak khawatir, karena takut. Namun, para pedagang tidak menyangka kalau kemudian barang dagangannya dibeli oleh aparat kepolisian.
Upaya persuasif kepolisian salah satunya dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Kepala Satgas 7 Bagian Humas PPKM Darurat Polresta Banyumas AKP R Manggala yang berkeliling di kawasan kampus seperti Sumampir, Grendeng, sampai ke Berkoh.
Begitu melihat ada angkringan yang masih buka di Sumampir, tim turun dan langsung mendatangi Afif Dafa. Pemuda itu awalnya terkejut, karena didatangi polisi.
“Kami sengaja datang ke sini, karena warungnya masih buka di atas jam 20.00 WIB. Kedatangan kami untuk mengingatkan aturan PPKM Darurat tidak memperbolehkan berdagang di atas jam 20.00 WIB. Karena ini masih ada makanan, kami akan beli semuanya,”kata Manggala.
Setelah dihitung, bahan makan yang ada bernilai Rp51 ribu. Polisi kemudian membayarnya. Tetapi, polisi memberikan kompensasi hingga sepekan mendatang, sehingga seharusnya totalnya Rp357 ribu, namun kemudian diberi Rp400 ribu.
“Kami memberikan kompensasi hingga seminggu mendatang. Tetapi, mulai besok, jam 20.00 WIB harus tutup ya,”ujar Manggala.
Pedagang tersebut, Afif mengatakan bahwa biasanya jam 20.00 WIB angkringannya sudah tutup. Tetapi karena masih banyak makanan, maka dirinya belum tutup. “Begitu ada polisi, saya agak terkejut dan pasrah saja. Ternyata, pak polisi ke sini memborong seluruh makanan dan meminta supaya besok-besok sebelum jam 20.00 WIB sudah tutup,”katanya.
Kasat Sabhara Polresta Banyumas Kompol Aldino Agus Anggoro mengatakan sesuai dengan instruksi Kapolresta Banyumas Kombes Pol M Firman L Hakim, dalam menertibkan pedagang angkringan atau PKL harus bersikap humanis.
“Seperti yang dilakukan malam ini. Kami sengaja berkeliling untuk memberikan edukasi kepada PKL yang masih berjualan. Kamoi memborong barang dagangannya, supaya mereka juga tidak rugi. Tetapi, kami memberikan edukasi, supaya ke depannya, mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam PPKM Darurat,”tegasnya.
Bahan makanan yang telah dibeli, katanya, dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan dan terdampak PPKM Darurat. “Misalnya saja kepada tukang becak dan tukang ojek,”jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait