PURWOKERTO, iNews.id- Dua mobil membunyikan sirine masuk ke Kompleks GOR Satria, Purwokerto pada Sabtu (17/7/2021). Mobil ambulans nomor dua masuk ke dalam. Di depan, kiri dan kanan, puluhan orang berjajar rapi. Mereka adalah para relawan yang bekerja dalam menanggulangi Covid-19.
Begitu ambulans berhenti, meski tegah tegap berdiri, sejumlah relawan tampak tak bisa menahan air matanya menetes. Sesekali, tangan mereka mengusap air yang membasahi pipi berbalut masker. Para relawan itu menumpahkan kesedihannya. Mereka hanya dapat memandang ambulans yang di dalamnya ada jenazah Ari Juniyanto di dalam peti.
Ari adalah relawan dari PMI Banyumas dan Pusdalops BPBD Banyumas yang sangat rajin terjun untuk melaksanakan kerja-kerja kemanusiaan. Ia adalah salah satu orang yang pertama kali berani menjadi petugas dalam memakamkan pasien Covid-19. Namun, suratan takdir tak dapat ditolak. Ari menghembuskan napasnya yang terakhir di RST Wijayakusuma Purwokerto, setelah sebelumnya berhari-hari melawan Covid-19.
Ia menjadi relawan yang gugur dalam mengemban tugas sebagai pejuang kemanusiaan. Di mata rekan-rekannya, almarhum adalah sosok yangh gigih dan siap sedia untuk melaksanakan tugas apapun. Dia menjadi yang paling awal bersedia menjadi petugas penguburan pasien Covid-19.
Rasa haru teman-temannya tidak dapat disembunyikan, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan, Kepala BPBD Banyumas Titik Puji Astuti yang hadir memberikan penghormatan terakhir tak kuasa menahan rasa kepedihan mendalam. “Terakhir awal Juli lalu, saya bersama Mas Ari berkeliling untuk memantau PPKM Darurat. Saya satu mobil sama beliau. Almarhum merupakan tim pemakaman dan relawan di rumah karantina di Hotel Rosenda,”ungkap Titik yang tak kuasa membendung air matanya.
Di tempat yang sama, mewakili Pemkab Banyumas, Didi Rudwianto selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra, mengungkapkan kesedihan yang mendalami. “Mas Ari pergi selamanya meninggalkan seorang istri yang tengah hamil,”ungkap Didi usai memimpin penghormatan terakhir kepada pahlawan kemanusiaan itu.
Ia mengatakan bahwa Ari merupakan relawan kemanusiaan yang telah bekerja keras tanpa pamrih selama 8 tahun. “Mas Ari gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai relawan kemanusiaan. Beliau adalah relawan yang pertama menangani pemakaman pasien Covid-19. Saya atas nama pemerintah dan masyarakat, sangat kehilangan beliau. Selama hidupnya, beliau telah mengabdikan dirinya sebagai pejuang kemanusiaan,”kata Didi yang terbata-bata menahan kepedihan.
Ia mengajak semuanya untuk berdoa, agar almarhum Ari Juniyanto husnul khatimah, diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan diterima amal ibadahnya termasuk amal pengabdiannya. Selamat jalan pahlawan kemanusiaan, Ari Juniyanto.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait