PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Salah satu tanda akhir zaman adalah munculnya Dajjal serta Yajuj dan Majuj. Namun mana yang lebih dulu muncul dengan membawa kekacauan, penebar fitnah dan kebohongan luar biasa, apakah Dajjal atau Yajuj dan Majuj
Sejatinya Dajjal serta Yajuj dan Majuj adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala juga. Namun mereka membawa malapetaka. Mereka Mereka menjadi tanda segera datang hari kiamat.
Ustaz Dr Musyafa Ad-Dariny Lc MA menjelaskan Dajjal akan muncul lebih dulu, kemudian setelahnya keluarlah Yajuj Majuj.
Yajuj dan Majuj keluar setelah Nabi Isa turun dan berhasil membantai Dajjal. Dalam hadis yang panjang, dari Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan rentetan tanda kiamat yakni:
“Ketika Dajjal sudah sangat banyak kerusakannya, lalu Allah mengirim ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di Bab Lud lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. Kemudian Allah wahyukan kepada Isa bahwa Sungguh Aku (Allah) telah mengeluarkan hamba ciptaan-Ku yang tidak sanggup seorang pun memerangi mereka. Maka berlindunglah wahai hambaKu ke bukit Thur. Lalu Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj dalam keadaan berjalan cepat dari semua arah, lalu kelompok pertama mereka melewati danau Thobariyah lalu meminum semua isinya dan kelompok akhir mereka melewati danau tersebut lalu mengatakan: dahulu pernah ada air disini. Nabi Isa dan sahabat-sahabatnya terkepung sampai kepala sapi jantan lebih berharga bagi seorang dari mereka dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian sekarang ini. Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya memohon kepada Allah. Kemudian Allah kirim ulat (yang biasa ada pada onta yang berpenyakit) pada leher-leher mereka sehingga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan seperti kematian satu jiwa. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya turun (dari bukit) ke daratan dan tidak mendapatkan satu jengkal pun di tanah kecuali dipenuhi oleh mayat dan bau busuk mereka.” (HR. Muslim 2937)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait