“Adapun tujuan secara spesifik pameran ini saya harapkan bisa menjadi sebuah refleksi tentang kematian agar hidup kita menjadi bernilai, bahwa hidup itu sesuatu yang mahal. Tidak lebih dari itu sebenarnya tujuan saya, karena suatu pameran memang sudah seperti takdir yang digariskan oleh alam semesta unuk perupa. Jadi menurut saya kalo seniman apapun tidak membuat karya yang dipublikasikan atau disampaikan kepada publik, dia tidak sah sebagai seniman, artinya tidak sah karena memang tugas seniman itu di ranah itu,” ungkap Rasman.
Meskipun ini pameran tunggal pertama bagi Rasman tetapi sudah ramai dihadiri pengunjung dari berbagai kalangan serta penikmat dan peneliti dalam bidang kesenian.
Tidak hanya memajang lukisan, pameran ini juga dimeriahkan dengan artist talk dan live musik ketika opening.
“Saya berharap dengan adanya banyak pameran di sekitar Banyumas bisa menjadi pemantik ekosistem berkesenian dan menumbuhkan semangat para perupa muda untuk berkarya,”kata dia ketika sesi artist talk berlangsung.
Adanya pameran ini tentu memberi sinyal bahwa seni rupa di Kota Satria masih menunjukan eksistensinya. Sekaligus pula menjadi kabar baik bagi para pecinta seni karena tumbuhnya ruang interaksi antara seniman dan masyarakat.
Selain itu seniman sebagai salah pembawa gagasan bisa bisa menunaikan tugasnya kepada masyarakat selaku penerjemah realita dalam bentuk karya.
Editor : EldeJoyosemito