BANJARNEGARA, iNews.id- Fenomena unik dan langka munculnya embun es yang seperti salju kembali terjadi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (10/5/2021) pagi. Kemunculan embun beku tahun ini lebih awal dari biasanya.
Hasta Priyandono, warga Dieng juga pelaku usaha home stay yang sempat mengabadikan momen berharga itu, saat dihubungi iNews Purwokerto menceritakan, embun es yang muncul sudah agak tebal dan cakupannya cukup luas di sekitar lapangan rumput timur kompleks Candi Arjuna.
"Setengah enam pagi saya lihat ke lapangan rumput timur kompleks candi, yang depan kios-kios itu. Esnya sudah lumayan tebal," ujar Hasta.
Hasta melanjutkan, sebenarnya udara Dieng dalam dua hari ini sudah sangat dingin jika malam hari. Tapi, pada Senin malam hawanya memang terasa lebih dingin.
"Kalau kemarin saya main ke candi belum keluar esnya. Tadi subuh sudah agak tebal. Saya nggak bawa termometer, tapi kalau diperkirakan suhunya mencapai sekitar minus (-) 1 atau -2 derajad. Saya juga heran, ini yang pertama tapi sudah langsung lumayan tebal," ungkap Hasta.
Menurut Hasta, fenomena ini biasnya akan mulai terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Namun kali ini es muncul lebih awal, di bulan Mei. Sedangkan pertanda akan munculnya embun es pada dini hari, sudah dapat terlihat di malam hari.
"Pertandanya malam sudah terlihat. Langit jernih tidak ada awan, ada bintang, lalu anginnya tenang. Udara di malam hari bisa 4 sampai 6 derajad. Dipastikan paginya ada embun es," ujar Hasta.
Embun es, bagi Hasta sebagai pelaku usaha di bidang wisata adalah sebuah berkah. Karena akan banyak wisatawan yang penasaran dengan fenomena langka ini datang ke Dieng. Tapi, bagi petani kentang, embun es biasa disebut embun upas, sangat merugikan.
"Bisa dikatakan musibah bagi petani kentang. Kalau ada embun tanaman kentang mati, layu. Kalau tanaman masih muda pasti gagal panen. Tapi kalau tanaman umurnya sudah tua masih bisa panen, meski belum waktunya. Panen dini," ungkap Hasta.
Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Hasta mengamati, embun es akan muncul minimal pada suhu nol (0) derajad. Es akan terlihat pada waktu dini hari, dan menghilang ketika matahari sudah muncul, sekitar pukul 07.00 pagi.
"Kalau bulan Mei saja sudah muncul dan yang pertama lumayan tebal. Kemungkinan masih akan bisa muncul lagi dan dapat lebih tebal lagi," kata Hasta.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Dieng Kabupaten Banjarnegara, Sri Utami dengan kemunculan perdana embun es ini mengatakan, prediksi fenomena tersebut terjadi di Juni akhir sampai Agustus.
"Ini kok lebih awal. Tapi harapannya ini menjadi magnet kunjungan wisata ke Dieng," ujarnya.
Editor : BayuSasongko
Artikel Terkait