PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Ratusan warga menyerbu pasar murah yang digelar di Pendopo Kecamatan Karanglewas, Banyumas pada Jumat (8/3/2024).
Warga dari berbagai desa di Kecamatan Karanglewas menyerbu beragam komoditas yang disediakan.
Pemerintah menyediakan 5 ton beras, 500 kg minyak goreng, 200 kg gula pasir, 50 kg bawang merah, 50 kg bawang putih, 245 kg telur ayam ras, 20 kg daging ayam ras, 60 kg tepung terigu serta 50 kg cabai.
Salah seorang warga Desa Karanglewas Lor, Dwi Erlina, 36, mengaku terbantu dengan adanya beras yang dijual murah. "Saya tadi membeli beras seharga Rp51 ribu per kantong isi 5 kg,"kiatanya.
Sementara Pj Sekda Banyumas Junaidi mengatakan bahwa kegiatan pasar murah ini akan diadakan bergilir di setiap kecamatan se-Kabupaten Banyumas, dengan tujuan menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau.
Dia menjelaskan harga beras berkualitas di Banyumas mengalami penurunan seiring dengan intensifikasi operasi pasar yang dilakukan oleh Pemkab Banyumas bersama Perum Bulog Cabang Banyumas.
"Dari pemantauan kami, harga beras telah mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai Rp18.000 per kilogram, saat ini berada dalam kisaran Rp15.000-Rp16.000/kg," ujarnya.
Menurutnya, penurunan harga beras ini terjadi karena adanya operasi pasar yang rutin dilakukan oleh Pemkab Banyumas bersama Bulog melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Wage dan Pasar Manis, dengan jumlah masing-masing 14 ton per minggu.
Selain operasi pasar, Junaidi mengatakan bahwa penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh masa panen yang telah dimulai di beberapa wilayah Banyumas.
Mengenai pasar murah di Kantor Kecamatan Karanglewas, Junaidi mmengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di lima kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Semarang, Banyumas, Batang, Cilacap, dan Kota Surakarta.
"Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan pangan di tingkat produsen maupun konsumen, serta meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa, mengakui bahwa sebagian petani di Banyumas saat ini memasuki masa panen, yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada bulan April.
Ia memproyeksikan produksi gabah hasil panen petani pada bulan Maret sebanyak 38.459 ton gabah kering giling (GKG) yang setara dengan 23.845 ton beras, sedangkan pada bulan April diperkirakan mencapai 104.000.333 ton GKG yang setara dengan 64.685 ton beras.
"Semoga dengan datangnya masa panen, harga beras di pasaran akan mengalami penurunan, terutama karena harga gabah kering panen (GKP) saat ini sudah turun mendekati Rp7.200/kg, dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp8.000/kg," ungkapnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait