Sementara fashion desainer kelahiran Purwokerto yang banyak berkiprah di Semarang Sudarna Suwarsa mengungkapkan tren fashion pada 2024-2025.
"Tren fashion pasti dipengaruhi dengan kondisi zaman. Di sisi lain, ada pula tantangan yang harus dihadapi. Tantangan saat ini adalah soal lingkungan, maka desainer juga harus mencari bahan-bahan ramah lingkungan atau bahkan bahan daur ulang. Selain itu, ada serbuan masif dari luar dengan harga murah,"ungkapnya.
Maka diperlukan edukasi kepada generasi muda terkait dengan wastra di Indonesia.
“Masih ada anggapan bahwa produk dari luar itu lebih baik, menjadi tantangan tersendiri bagi para desainer kita. Ditambah lagi dengan kurang teredukasinya generasi muda tentang wastra Indonesia, sehingga mereka kurang emncintal produk dalam negeri. Padahal produksi dalam negeri sangat beragam dan berkualitas, ada kain batik, ada tenun dan lainnya,"jelasnya.
Sementara Pj Banyumas Hanung Cahyo Saputro menyambut baik event BFF 2024. Karena dengan event tersebut akan mendorong ekonomi kreatif di Banyumas.
"Saya men-support penuh gelaran BFF 2024 yang akan diselenggarakan pada November mendatang. Kita butuh event-event seperti ini untuk meramaikan Banyumas, jika ada ide atau gagasan membuat event fashion besar skala nasional dan membutuhkan bantuan, saya siap,"tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait