Mantan Petinggi Pertamina dan PT KAI Ruli Adi Siap Buat Loncatan untuk Majukan Purbalingga

Elde Joyosemito
R Ruli Adi merupakan buyut laki-laki tertua dari Dipokusumo V ketika ziarah di makam ayahanda RM Subagio Wiryasaputra. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id- R Ruli Adi, asli putra Purbalingga, adalah seorang mantan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Direktur SDM dan Umum PT Kereta Api Indonesia (Persero). Bergelut sebagai petinggi yang mengurus SDM, membuat dirinya siap untuk berbakti bagi tanah kelahirannya, Purbalingga.

Dia ingin membuat loncatan untuk memajukan Kabupaten Purbalingga yang saat ini menempati peringkat keempat kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Loncatan tersebut bakal diwujudkan kalau masyarakat dan Parpol yang ada di Purbalingga menghendaki dia menjadi bupati di tanah kelahirannya tersebut.

"Saya pada awalnya memang tidak punya niat sedikitpun untuk mencalonkan diri sebagai bupati karena bupati perlu sebuah pengorbanan dan pengabdian dan saya masih punya banyak kesibukan di Jakarta," katanya saat ditemui di rumahnya di Purbalingga pada Kamis (2/5/2024). 

Dia mengaku merasa terpanggil setelah mendapatkan data bahwa Purbalingga merupakan kabupaten termiskin keempat di Jawa Tengah.

"Saya berniat mendarmabaktikan seluruh jiwa raga saya untuk mengabdi kepada masyarakat Purbalingga, untuk membuat loncatan, bukan hanya sekedar kemajuan,"ujar buyut langsung laki-laki tertua dari Dipokusumo V yang lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Candiwulan yang merupakan Bupati Purbalingga ketujuh itu.

"Saya berniat mengabdikan seluruh jiwa raga saya untuk melayani masyarakat Purbalingga, untuk menciptakan terobosan, bukan sekadar kemajuan biasa," lanjutnya

Baginya, dia merasa kurang tepat jika Purbalingga dipimpin oleh sosok yang hanya bisa memajukan daerah itu karena dapat dipastikan akan tetap menempati urutan terbawah mengingat daerah lain pun ikut maju dan berkembang.

"Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa siapapun pemimpin di Purbalingga harus memiliki wawasan konektivitas dan relasi nasional. Tanpa itu, sulit bagi Purbalingga untuk maju," tandasnya.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pendapatan asli daerah (PAD) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Purbalingga yang relatif kecil untuk mendukung pertumbuhan yang signifikan.

Untuk mengatasi masalah utama di Purbalingga, yaitu kurangnya lapangan kerja yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, dia memiliki empat program yang dapat dilaksanakan.

Editor : Elde Joyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network