CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Massa yang berjumlah puluhan dan mengaku sebagai nelayan Desa Bunton Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, menggerudug kegiatan Dredging Dermaga PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Rabu (8/5/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Massa yang menggunakan kapal menerobos ke lokasi Dermaga PLTU melalui break water, menyampaikan protes hasil tangkapan ikan yang menurun, yang diduga diakibatkan oleh aktifitas Dredging PLN Indonesia Power UBP Adipala yang menyebabkan air pesisir pantai Bunton menjadi keruh dan tidak ada ikan.
Massa menuntut ganti rugi kepada PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala atas sulitnya menangkap ikan di perairan pesisir Desa Bunton, sejak kegiatan Dredging di desanya.
"Hentikan aktivitas PLTU! kami butuh makan!," seru Willy, Kordinator Aksi.
Atas aksi tersebut, Koordinator PSO KSOP Kelas II Cilacap dibantu TNI/Polri dan Security Internal PLTU Bunton kemudian menaikan Security Level 1 langsung menjadi Security Level 3 atas Ijin dari DA (Designated Auuthority).
Mengetahui aksi tersebut, manajemen PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala kemudian turun ke lokasi. Didampingi TNI/Polri dan Security Internal PLTU Bunton, pihak manajemen mencoba bernegosiasi dengan massa untuk mendiskusikan persoalan warga.
Setelah sekian menit, akhirnya perwakilan massa aksi diterima oleh manajemen, yang disini diwakili oleh Manager Penyaluran Energi Primer PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Achmadi Herpuro B. N.
Koordinator Aksi yang tidak puas atas jawaban manajemen kemudian menghentikan negosiasi, dan kembali ke kelompok massa.
Situasi PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala sebagai objek vital nasional (Obvitnas) semakin ricuh, karena massa yang tidak puas akhirnya kembali ke kapal dengan membakar sejumlah barang yang ada di sekitar dermaga.
Karena aksi semakin anarkis, pihak TNI/Polri dan Security Internal PLTU kemudian mengambil langkah tegas dan terukur dengan mengamankan sejumlah massa aksi yang bertindak anarkis.
Damkar dan Ambulance diterjunkan untuk memadamkan peralatan-peralatan yang terbakar serta menyelamatkan petugas yang terluka akibat kericuhan.
Situasi dan kondisi Dredging Dermaga PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala berangsur kondusif, sekitar pukul 12.00 WIB, atau setelah massa pergi dan sebagian diamankan pihak keamanan.
Beruntung, kegiatan tersebut hanya merupakan simulasi demonstrasi dari rangkaian kegiatan Exercise ISPS Code PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, pada (8/5)
Manager Penyaluran Energi Primer PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Achmadi Herpuro B. N menyampaikan Exercise ISPS Code ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan pihaknya yang memiliki sertifikat Comply terhadap kemananan ISPS Code Dermaga atau Jetty, minimal satu tahun sekali.
"Alhamdulillah, kegiatan yang melibatkan berbagai instansi ini berjalan lancar. Harapan kami, melalui Exercise ini akan berguna jika terjadi demonstrasi di Dermaga, kami lebih tanggap, sigap dan tidak bingung apa yang harus dilakukan," kata dia usai kegiatan yang pada kesempatan tersebut, didampingi oleh Assistant Manager Inventori Energi Primer, Makhfud, dan Tenaga Ahli ISPS Code, Latif Wahyudi.
Pada kegiatan tersebut, turut hadir, I Wayan Arimbawa Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Achmadi Herpuro B.N Manager Penyaluran Energi Primer PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Wahid Polsek Adipala, Herman Effendi Satuan Pam Obvitnas, Paryadi TNI AL , Latif Wahyudi Tenaga Ahli ISPS Code, Dedy PT Arghaniaga Pancatunggal.
Achmadi menegaskan, dengan kehadiran TNI/Polri, dan KSOP Kelas II Cilacap pada Exercise ISPS Code tersebut juga menjadi bukti, jika PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala didukung oleh negara.
"Jadi kalau ada gangguan, apapun bentuknya, di belakang kami ada TNI/Polri,"pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait