PURWOKERTO, iNews.id- KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan 95 rumah sakit (RS) Angkatan Darat (AD) terus bekerja keras dalam merawat pasien Covid-19. Sebab, ada sekitar 20% tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar covid-19. Saat sekarang, manajemen atau kendali RS langsung di pusat agar lebih memudahkan pengaturan bagi 95 RS Angkatan Darat.
“Rata-rata ada ada 20% tenaga medis yang kena covid-19. Karena itulah, RS Angkatan Darat harus bekerja keras. Misalnya saja, dari 100 tenaga medis, yang kena 20, maka masih tersisa 80 tenaga medis. Tetapi, 80 tenaga medis itu tidak mungkin akan mengurus covid-19 semuanya,”ujar KSAD usai kunjungan di Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma, Purwokerto pada Kamis (29/7/2021) sore.
Dia mengatakan bahwa RS harus terus beroperasi, karena RS tidak hanya melayani pasien covid-19. Namun juga melayani, pasien-pasien non covid-19. Sehingga RS Angkatan Darat harus bekerja keras. “Apalagi sekarang sekarang ada gelombang peningkatan kasus covid-19 yang membuat tenaga medis khususnya RS Angkatan Darat harus bekerja keras. Selain pasien meningkat, banyak tenaga medis yang juga terpapar covid-19. Tentu ini beban berat bagi tenaga medis yang sehat,”katanya.
Jenderal berbintang empat itu juga menyatakan dengan kondisi semacam ini, maka kendali RS langsung dilakukan di pusat. “Kita mengawal seluruh Indonesia. Setiap dua hari sekali ada pemantauan dan evaluasi. Saat ini tidak bisa hanya di-manaj Kodam Diponegoro atau se-Jawa Tengah saja. Hal itu akan menimbulkan kesulitan. Dengan kendali di pusat, maka akan mempermudah perbantuan tenaga medis. Misalnya saja, saya harus kirim dokter, perawat atau tenaga medis seperti petugas Laboratorium PCR ke sini. Ambilnya barangkali tidak dari Jawa Tengah, melainkan jawa Barat,”ujarnya.
Dia mencotohkan, bed occupancy rate (BOR) ICU di RST Wijayakusuma saat sekarang 100%, tetapi BOR untuk perawatan masih 65%. Ada juga antrean. “Maka di-manaj secara nasional. Sehingga bisa saja nantinya dari RST Wijayakusuma tidak harus di Magelang, Jawa Tengah, melainkan ke Jawa Barat. Meski secara administratif bukan bagian dari Kodam IV Diponegoro. Namun, karena di-manaj dari pusat, maka bisa kita lakukan,”katanya.
Kendali secara nasional tidak hanya soal tenaga medis, melainkan juga untuk ketersediaan obat maupun oksigen. Masing-masing RS Angkatan Darat akan dipantau selama dua hari sekali untuk melihat kondisinya. “Jika ada RS yang tekanannya berat, maka akan kita bantu. Nantinya akan diambilkan dari RS Angkatan Darat lainnya. Jika ada RS yang stok oksigennya kurang, maka bisa diambilkan dari RS lainnya, baik oksigen tabung maupun konsentrat. Selain itu, armada truk juga dikerahkan untuk melaksanakan pengangkutan,”ujar dia
Jenderal Andika juga membawa bantuan kepada para nakes yang bertugas. “Kami membawa oleh-oleh bagi para nakes, sedikit bantuan dari Jakarta, agar imunitas meningkat,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait