"Saya malah bersyukur jika bertemu dengan keponakan, karena rumah kami saling berdekatan. Saya ingin menciptakan suasana politik di Purbalingga yang sangat damai, apalagi jika yang maju adalah om dan keponakan," katanya.
Keponakan Ruli yang juga maju sebagai bacabup adalah Dyah Hayuning Pratiwi, petahana dan anak dari kakak tertua Ruli, RR Ina Ratnawati.
"Biarlah masyarakat yang memilih, apakah mau memilih yang perempuan atau laki-laki, om atau keponakannya. Sangat tidak ada masalah," tegasnya.
Ruli sengaja tidak mengerahkan massa saat mengembalikan formulir pendaftaran di DPC PKB Purbalingga karena ingin memberikan edukasi bahwa proses penjaringan ini adalah tahap awal sebelum rekomendasi turun.
"Penjaringan ini hal yang biasa, tidak perlu mengerahkan massa dan merepotkan masyarakat karena belum apa-apa sudah membuat repot," katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Purbalingga, Aman Waliyudin, mengaku bersyukur atas pengembalian formulir pendaftaran bacabup oleh Ruli Adi di PKB Purbalingga. Menurut Aman, Ruli Adi memiliki kapasitas tingkat nasional karena pernah menjabat sebagai direksi di sejumlah BUMN seperti KAI dan Pertamina. Hal ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memilihnya.
"Jaringan beliau di tingkat pusat luar biasa, sehingga jika terpilih menjadi Bupati Purbalingga, ini sangat menguntungkan karena pemerintah daerah masih sangat bergantung pada pusat," katanya.
Aman berharap Ruli Adi mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB dan selanjutnya terpilih sebagai Bupati Purbalingga periode 2024-2029. Mengenai jumlah bakal calon yang telah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran, Aman menyebutkan ada 8 orang yang mengambil formulir, terdiri atas 5 orang bacabup dan 3 orang bakal calon wakil bupati (bacawabup).
"Semua sudah mengembalikan formulir dan Ruli adalah bacabup kelima," pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
