JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kisah bule cantik asal Kota Veenendaal, Belanda yang mantap menjadi mualaf dan masuk Islam usai di sapa Assalamualaikum oleh Muslimin. Kejadian yang dialami Lynda van Zanten ini bermula ketika dirinya usai mendengar adzan Sholat Jumat.
Mulanya, bule cantik yang awalnya merupakan non-Muslim dengan keluarganya yang cukup taat ini sempat merasa bingung dan aneh dengan konsep keyakinannya. Ia bahkan selalu bertanya-tanya, mengapa dirinya dilahirkan, hidup, dan berada di lingkungannya saat ini.
"Dan pertanyaan yang selalu menggelayut di pikiranku adalah kenapa aku ada dan kenapa aku dibesarkan di sini?" kata Lidya seperti dilansir Okezone dari kanal YouTube Barat Bersyahadat.
"Memang masa kecilku bahagia, Alhamdulillah. Tetapi aku selalu merasa kurang puas dengan apa yang ada," tambahnya.
Walaupun hatinya selalu diselimuti pertanyaan tentang pengampunan dosa, Lidya tetap mengimaninya. Ia juga sering pergi ke rumah ibadah untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan.
"Saat itu aku tetap mengimani ajaran tersebut dan saat ibadah aku harus minta maaf, bertobat, dan aku gagal paham," terangnya.
Hingga pada suatu hari, Lidya mendengar suara azan, panggilan Sholat Jumat umat Muslim. Lalu ia bertanya-tanya, ada apa dan mengapa suara adzan itu ada?
Lidya juga melihat banyak laki-laki yang melaksanakan Sholat Jumat di Hagia Sophia, Turki. Bahkan hingga membeludak ke luar masjid.
Berawal dari suara azan tersebut, hati Lidya bergetar dan sangat membekas. Ia pun langsung mencari tahu apa itu azan dan Islam, termasuk mencari tahu kenapa orang-orang sholat bersujud secara serempak menghadap Tuhannya.
Bukan hanya itu, Lidya juga sempat mendapatkan salam "Assalamualaikum" oleh seseorang. Padahal ketika itu Lidya masih non-Muslim dan tengah mencari tahu tentang ajaran agama Islam.
Hingga akhirnya Lidya mendapatkan hidayah Islam. Ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk Islam karena ia menilai, semua yang Muslim ikuti masuk akal. Khususnya saat meminta ampun kepada Tuhan, tidak ada perantara dan tak ada yang harus dikorbankan.
"Di Islam ibadahnya hanya antara Anda dan Tuhan, antara Anda dan Allah saja. Jika aku berdosa, aku harus minta ampun dan bertobat. Ini bagiku lebih adil, lebih terang dan jelas," katanya.
Bahkan sejak Lynda memutuskan untuk menjadi mualaf, Lidya lebih religius. Imannya makin kuat, dan tidak ada penghalang ketika ia ingin berdoa langsung kepada Tuhan yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Sejak masuk Islam, semuanya jadi begitu mudah bagiku. Hubunganku dengan Tuhan pun jadi makin membaik. Imanku makin tebal. Demikianlah gambaran lengkap dari kisah mualafku," tandasnya.
Wallahu a'lam.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait