Program konservasi insitu di antaranya arboretum mangrove Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan Cilacap (Kolak Sekancil) Kampung Laut.
“Hasil monitoring 2023, ada 15 spesies mangrove sejati, 5 spesies manrgove asosiasi, 37 jenis burung, 3 mamalia, dan 6 jenis hertofauna serta serapan karbon 7.144.209 Mg C,” kata Adi.
Sedangkan untuk rehabilitasi mangrove Segara Anakan, lanjut Adi, sejak 2009 sampai 2023 berhasil menanam 1,8 juta bibit mangrove pada lahan lebih dari 152 hektare. “Di Segara Anakan ada 62 spesies flora dan 25 spesies, di antaranya mangrove sejati, 89 jenis burung, 8 jenis mamalia, dan 7 jenis Herptofauna,” tuturnya.
Untuk konservasi insitu dengan pengayaan 101 jenis tanaman dilindungi di Taman Wisata Alam Gunung Selok, Kecamatan Adipala, Cilacap.
“Adapun konservasi eksitu dengan penangkaran 2 ekor burung Merak Hijau, 9 ekor Merak Biru, dan 22 ekor Rusa Timor di komplek perumahan Pertamina Gunung Simping,” ucap Adi.
Upaya lain pada konservasi eksitu adalah pembibitan 3.000 bibit tanaman di area 70 Pantai Petluk Penyu sebagai sarana edukasi dan pembesaran. Pihaknya juga menaman 100 pohon endemik Wijayakusuma Keraton sebagai ikon Kabupaten Cilacap dan 200 batang tanaman aromatik di komplek perumahan Pertamina Tegalkatilayu.
"Ini bukti sumbangsih kami pada lingkungan sekaligus pada momentum Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang diperingati pada Mei ini,” ujarnya.
Sementara itu, kunjungan mahasiswa S2 IPB diawali di kantor Pemkab Cilacap, dilanjutkan meninjau lokasi budidaya kepiting cangkang lunak di Kampoeng Kepiting Kutawaru sebagai binaan Kilang Cilacap. Selanjutnya melakukan tanam mangrove, kunjungan ke sentra batik mangrove dan fasilitas pengelolaan sampah Refused Derived Fuel (RDF).
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait