Maka sebagai sumber informasi, wartawan dituntut mengenal sesuatu harus lebih dalam lagi dan disampaikan secara benar.
”Karena sekali saja ada mis, maka teman-teman pasti menyampaikan dengan tangkapan publik yang berbeda-beda dan efeknya dahsyat,” tandasnya.
Maka dia sepakat dengan lirik lagu ‘Wartawan Ratu Dunia’ milik grup kasidah Nasida Ria. Lirik lagu tersebut adalah ‘Bila wartawan memuji, Dunia ikut memuji. Bila wartawan mencaci, Dunia ikut membenci’.
Sementara menurut Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menegaskan, tiga matra yaitu kemartabatan, profesonalitas dan eksistensi akan terus digaungkan kepada para wartawan.
”Kami ingin menuju eksistensi. Kami ingin mendapat pengakuan dari masyarakat dan mitra kerja, bahwa wartawan bukan sekadar dipandang elemen pengganggu proses pembangunan, namun wartawan yang utuh dan cerdas dalam memainkan peran pemberi informasi, pendidikan, hiburan dan penjaga kemanusiaan,” tandasnya.
Upaya-upaya mewujudkan hal tersebut terus dilakukan, diantaranya mengusung program uji kompetensi wartawan (UKW). Pada malam anugerah HPN, kata Amir, PWI memberikan apresiasi kepada Ganjar Pranowo karena melalui pemerintah provinsi mendukung PWI dalam pengembangan kapasitas sumber daya wartawan.
Selain itu, konsisten mendorong kapasitas dan menguji kualitas jurnalis melalui lomba karya jurnalistik.
”Keterbukaan informasi di Jawa tengah juga selalu berada di peringkat teratas. Harapan kami, apresiasi kami kepada Mas Ganjar menjadi penggugah bagi semua kalangan untuk mendukung pengembangan kesumberdayaan wartawan,” ujarnya.
Editor : Aryo Arbi
Artikel Terkait